35. That Day

423 77 24
                                    

Bambam menggenggam erat tangan Jaehyun sembari tersenyum.

"Gue percaya, lo dan Jungkook pasti bisa lalui ini semua. Gue sama Jihyo ada disini sampe operasi kalian selesai dan kalian berdua sadar. Oke?"

Jaehyun mengangguk. "Thanks Bam"

Kini giliran Jihyo mendekat, gadis cantik itu tampak sangat emosional.

"Sebenernya gue seneng tapi juga sedih karena 2 temen baik yang gue sayang banget harus berjuang sama-sama pagi ini. Hiks... " Dan pecahlah tangis Jihyo.

"Ji... Gue sama Jungkook bakal baik-baik aja. Lo tunggu disini sama Bambam ya" ucap Jaehyun sembari mengusap pelan lengan Jihyo.

Jihyo mengangguk. "Harusnya gue ga boleh kayak gini. Tadi gue juga nangis di kamar Jungkook. Sorry....Hiks"

"Udah, udah ya. Gue sama Jungkook udah siap banget kok. Doain aja semua berjalan lancar. Oke, Ji?" jawab Jaehyun.

Jihyo mengangguk sembari mengusap airmatanya. "Oke.."

Bagaimanapun, Jaehyun yang selalu terlihat kuat, tetap saja pagi ini sebenarnya sangat gugup. Namun kehadiran teman-teman terdekatnya begitu menguatkan sehingga laki-laki itu bisa tetap merasa tenang.

Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka dan datanglah Ibu Jaehyun bersama 2 orang perawat. Satu pria, satu wanita.

"Kak Jaehyun sudah waktunya masuk ruang operasi ya" ucap suster wanita itu dengan ramah.

"Oke, Sus" jawab Jaehyun.

Sohee kemudian mendekat ke ranjang Jaehyun lalu mengusap kepala putranya. "Kamu udah janji sama Mami bakal baik-baik aja kan?"

"Iya, Mam. Mami tenang aja" jawab Jaehyun.

Sohee lalu tersenyum dan mengecup pipi putranya dengan sayang. "Mommy loves you, honey"

"I love you too, Mom" jawab Jaehyun sembari mengenggam erat tangan Ibunya.

.

.

Jungkook menatap satu persatu wajah keluarganya yang tercinta yang berjalan di sisi kiri dan kanan ranjangnya untuk mengantarnya menuju ruang operasi.

Ada Papa, Mama, Kak Taehyung juga Mingyu.

Selangkah lagi. Satu tahapan lagi. Maka penderitaannya akan selesai.

Meski dokter sudah meyakinkan operasi ini tidak beresiko besar, tapi pikiran Jungkook masih saja dipenuhi oleh satu hal.

Kondisi Jaehyun yang belum seratus persen pulih, membuatnya begitu risau. Tak henti-hentinya Jungkook merapalkan doa agar proses operasi berjalan dengan baik dan lancar.

Sesaat ketika akan memasuki ruang operasi, Jungkook melihat ranjang Jaehyun di dorong masuk lebih dahulu.

Disana. Di ranjangnya. Jaehyun menoleh kearahnya. Menatapnya dengan senyum yang hangat.

Senyum dengan dua lesung pipi yang selalu Jungkook suka.

Tidak ada gurat khawatir atau takut di wajah Jaehyun. Justru Jungkook mendapati satu tangan Jaehyun terkepal seraya mengucapkan satu kata tanpa suara untuknya. 'Fighting!'

Jungkook mencoba untuk membalas senyum Jaehyun, meski tipis, dan mengangguk perlahan.

Sekali lagi, doa sepenuh hati terpanjat sebelum kemudian Jungkook memasrahkan apapun yang terjadi hari ini di tangan Sang Pemilik Hidup.

****

Detik berganti menit, menit berganti jam. Dan satu jam pun terlewati seolah ribuan tahun lamanya bagi siapapun yang menunggu di luar ruang operasi.

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang