34. The Last Result

440 74 32
                                    

Dengan ujung alis berkerut, perlahan Jungkook bangkit dari posisi berbaringnya, lepas dari dekapan Jaehyun lalu duduk.

"Jae, meskipun kamu ngeyel pengen jadi donor, aku yang bakalan nolak. Lihat deh keadaan kamu sekarang. Duduk aja masih ga bisa. Ngomong aja masih kayak bisik-bisik" omel Jungkook.

"Itu kan sekarang. 2-3 hari juga pasti udah ga kayak gini lagi" jawab Jaehyun.

"Ngga. Aku ga akan ngebiarin kamu membahayakan diri sendiri. Rumah sakit masih bisa usahain buat cari donor lain selain kamu"

"Kookie, a- Mmph..."

Dengan satu telapaknya, Jungkook menutup mulut Jaehyun tanpa memberinya kesempatan untuk bicara. "Udah stop. Jangan kepedean. Yang ada nanti malah kamu yang celaka. Amit-amit, Jangan sampe ya!"

Jaehyun lalu menurunkan tangan Jungkook yang membekap mulutnya dan menatap Jungkook dengan mimik yang sangat serius.

"Berapa tahun kamu kenal aku Kookie? 17 tahun kan. Harusnya kamu paham, kalo aku bilang aku bakalan pulih, itu artinya aku beneran pulih"

"Jae, Semua udah dibatalin jangan bikin masalahnya tambah rumit"

"Lho yang bikin rumit itu mereka, bukan aku. Harusnya kemaren mereka tunggu setidaknya sampe aku sadar, lalu buat keputusan setelah mempertimbangkan kondisi aku. Bukannya malah ngebatalin secara sepihak"

Jungkook pun terdiam. Begitu juga Mingyu yang masih setia duduk di kursi roda Jungkook dan ikut menyimak percakapan itu.

"Oke, kamu lihat ya Kookie. 5 hari dari hari ini aku bakalan datang ke rumah sakit tempat kamu dirawat lalu aku tuntut mereka semua yang ngebatalin secara sepihak. Dokter, Direktur rumah sakit, Kim Namjoon juga Kim Seokjin semua bakal aku masukin ke dalam daftar laporan BAP" lanjut Jaehyun.

"Eh, eh. Ga ada ya Ayah gue dibawa-bawa ke polisi" kata Mingyu yang langsung panik mendengar nama Seokjin disebut.

"Kan barengan sama Papa Namjoon, Kalopun masuk penjara, Ayah masih ada temennya kan, Gyu" jawab Jaehyun dengan santainya.

"Jaehyun!" pekik Jungkook. "Siapapun ga boleh ada yang masuk penjara ya?!"

"Makanya kamu nurut aku, kalo ga pengen aku bikin ulah" jawab Jaehyun.

Kemudian Jaehyun mengulurkan tangan untuk mengusap kepala Jungkook.

"Kamu tuh kenal aku ga sebentar, Kookie. Harusnya kamu udah hafal banget, aku bakalan keras kepala kalo udah punya kemauan"

Jungkook hanya bisa terdiam dengan mata bulat cantiknya menatap Jaehyun karena yang dikatakan Jaehyun itu memang benar.

Kemudian tangan kanan Jaehyun berpindah, turun dari kepala Jungkook lalu meraih tangan kiri Jungkook.

Digenggamnya tangan Jungkook itu erat sembari Jaehyun tersenyum lengkap dengan paket dua lesung pipinya yang dalam, sementara Jungkook masih terdiam menatap Jaehyun.

"Gawat! Momentnya udah pas banget ini. Jangan-jangan setelah ini..." ucap Mingyu sambil menatap Jaehyun dan Jungkook dan mulai berpikir yang tidak-tidak.

Sedetik kemudian kepala Mingyu tertunduk di ujung ranjang, di dekat kaki Jungkook. "Gue mau merem dulu. Belom mampu gue ngelihatnya"

Mengabaikan racauan Mingyu, Jaehyun kembali mengajak Jungkook bicara.

"5 hari lagi aku pasti datang kerumah sakit buat nemuin dokter kamu dan meminta semuanya berjalan sesuai rencana awal. Please percaya sama aku, Kookie. Aku ga akan kenapa-napa"

"Janji kamu bakalan baik-baik aja setelah operasi?" tanya Jungkook.

Jaehyun mengangguk. "Janji"

Meski masih ada gurat khawatir di wajah Jungkook namun ia mencoba untuk mengulas senyum. Tidak ada gunanya lagi membantah seorang Jung Jaehyun. Jadi Jungkook memutuskan untuk percaya.

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang