23. Penjelasan

443 71 20
                                    

Bambam kini sudah berada di sebuah ruang makan private yang cukup berkelas dengan kapasitas 6 orang.

Awalnya Bambam benar-benar canggung. Tapi begitu Eunwoo menyambutnya dengan ramah seperti layaknya seorang teman, akhirnya dia bisa merasa cukup nyaman.

Satu manajer yang tadinya menemani Eunwoo, kini berpamitan pergi dan mengatakan akan menunggu di tempat lain agar mereka berdua bisa bebas berbicara.

"Makanannya udah langsung aku pesenin Bam. Gak apa-apa kan?" tanya Eunwoo.

"Minum aja udah cukup harusnya, Nu"

"Jangan dong. Pulang sekolah kamu pasti laper kan?"

"I-iya sih hehe..." jawab Bambam jujur karena memang ia sedang lapar.

"Waktu kamu bilang kita ketemuannya di Cherry Cafe aku kira cuma kafe biasa bukan tempat makan private kayak gini" lanjut Bambam.

"Masalahnya aku ga bisa pergi disembarang tempat. Maaf ya Bam kalo kamu jadi ga nyaman"

"Eh, engga, ga apa-apa. Kamu bisa ditemuin aja udah syukur-syukur"

"Kebetulan jadwal aku longgar minggu ini. Aku sebenernya ga suka tempat kayak gini. Mau aku sih aku bisa hidup bebas kayak dulu. Tapi ga bisa karena aku tetep harus kerja di dunia yang kayak gini demi keluarga aku"

"K-keluarga kamu?"

"Iya. Ceritanya panjang, Bam. Tapi Jungkook udah tau tentang ini"

"Oh gitu.."

Saat itu Bambam tidak lagi bertanya karena melihat raut yang berubah pedih di wajah Eunwoo yang membuatnya berpikir pasti Eunwoo memiliki satu rahasia tentang keluarganya yang sementara ini hanya diketahui oleh Jungkook.

Kemudian datanglah seorang pelayan dan menyajikan hidangan yang semuanya diolah dengan resep khas eropa.

Selama mereka makan, obrolan ringan seputar sekolah atau hobi mengalir lancar. Dan ketika hampir seluruh hidangan tandas, mereka pun berhenti untuk memulai percakapan serius yang menjadi tujuan Bambam datang.

"Sebenernya Jaehyun yang pengen ketemu, Nu. Tapi katanya hari minggu kemaren kamu ga jawab pesannya ya?"

"Iya. Minggu pagi Jaehyun hubungin aku dan pesannya baru aku baca minggu malem karena aku seharian ada kerjaan. pas aku balesin, Jaehyun bilang dia udah ada di Sidney"

"Gimana pendapat kamu waktu pertama ketemu Jaehyun di ultah Jungkook?"

"Ish. Jujur ya, Bam. Dia kelihatan sombong banget. Tatapannya juga ga enak. Dingin. Emang serem kayak gitu anaknya?"

Sambil tertawa kecil, Bambam mengangguk.

"Jaehyun emang datar banget ekspresinya. Irit ngomong juga. Kalo dia aktor, paling cocok dia buat peran antagonis" jawab Bambam.

"Atau yang macem psikopat" timpal Eunwoo.

"Hahaa.." Dan tawa lepas mereka berdua membuat suasana canggung semakin pudar.

"Jadi Nu, aku minta ketemu karena Jaehyun yang minta bantuan. Jaehyun itu meskipun kelihatan serem kayak psikopat seperti yang kamu bilang, tapi dia sayang banget sama Jungkook kayak adek sendiri. Dan dia cukup kaget waktu tau Jungkook punya temen public figure. Jujur, Jaehyun khawatir"

"Khawatir kenapa?"

"Jungkook kalo berteman sama kamu pasti bakal beda banget dibandingin berteman sama orang biasa. Ada banyak kamera yang ngikutin kamu kemana-mana. Gimana jadinya kalo satu kamera aja nangkep eksistensi Jungkook lalu semua media mulai ngejar Jungkook demi dapetin berita dan naikin rating?"

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang