28. I Will Never Leave You

467 76 17
                                    

"Jae, jangan clingy gini deh. Gimana aku bisa duduk?"

Bagaimana Jungkook tidak protes, Jaehyun berbaring miring disebelahnya, menyandarkan kepala di bahunya, memeluknya dengan tangan kanan sementara kaki kanan Jaehyun menumpu kedua kaki Jungkook.

"Ga usah. Tiduran aja, lagi sakit kan" jawab Jaehyun.

"Lho ini ada temen-temen jenguk, masa tiduran sih?" kata Jungkook sambil mencoba menyingkirkan lengan Jaehyun tapi gagal karena dekapan Jaehyun yang erat.

Puk!

Bambam memukul paha Jaehyun karena ikut kesal dengan tingkah temannya itu. "Jae! Ga lucu. Bangun dulu kenapa?" tegurnya.

Sementara Dokyeom, Junho, Jihyo dan Sana hanya bisa menghela nafas malas dan menggelengkan kepala.

"Kalian semua yang jenguk Jungkook, silahkan kalo mau ajak Jungkook ngobrol. Tapi gue bakal tetep rebahan sambil pelukin dia. Oke?" tegas Jaehyun.

Merasa percuma saja jika protes maka semua yang ada disana pun memilih untuk mengalah.

Jaehyun bukan sedang dalam mode manja tapi lelaki itu sedang gelisah dan keadaannya itu hanya dipahami oleh Bambam dan Jihyo yang diam-diam tersentuh dengan sikap Jaehyun yang seolah tidak mau berpisah dari Jungkook.

Keluarga Jungkook telah memberitahu Jaehyun, Bambam serta Jihyo bahwa keadaan Jungkook selama masa observasi tidak membaik.

Pengobatan yang biasa didapatkan rupanya tidak bisa membantu Jungkook karena anak itu terus mengeluh semakin lemas setiap harinya sehingga dokter memutuskan untuk menjadwalkan cek up ulang dalam waktu dekat.

"Jungkook, ini aku bawain pudding coklat. Aku beli di toko depan sekolah, kamu pasti suka kan?" Sana mendekat sambil memperlihatkan paper bag kecil berwarna putih.

"Ah iya aku suka pudding di toko itu. Makasih ya San" jawab Jungkook.

"Dimakan sekarang ya?" pinta Sana.

Jungkook lalu menepuk lengan Jaehyun yang masih mendekap tubuhnya. "Jae, minggir dulu, aku mau bangun, makan pudding"

Belum sempat Jaehyun menjawab, Sana sudah memotong. "Kalo ga dibolehin Jaehyun bangun ga apa-apa Jungkook, aku suapin kamu aja. Gimana?"

Tampak Sana tersenyum lebar sementara anak-anak lainnya menahan senyum geli karena melihat Jaehyun mendadak membuka mata dan menoleh tajam kearah Sana.

"Suapin San, suapin" goda Dokyeom.

"Sini gue bantuin buka cup puddingnya" timpal Jihyo.

Sret.

Dengan cepat Jaehyun bangkit lalu duduk. "Eh, Jungkook masih bisa makan sendiri ya. Ga usah disuapin" jawabnya.

"Lho tadi katanya Jungkook ga boleh bangun?" kata Junho.

"Bo-boleh kok.." jawab Jaehyun yang kini pipinya memerah.

"Sabar San, ada yang cemburu. Ga mau dia kalo Jungkook lo suapin. Makanya lo suapin gue aja, ga bakalan ada yang cemburu" kata Bambam yang mengundang getokan ponsel Sana di kepala lelaki itu.

Dan Jungkook hanya bisa mengusap-usap dahinya yang terasa pening, bukan karena sakit tapi karena tingkah konyol Jaehyun.

Akhirnya dengan bantuan Jaehyun dan Bambam, Jungkook bangkit dari tidurnya, duduk bersandar dengan nyaman dan memakan pudding coklat pemberian Sana dengan tenang.

"Enak kan?" tanya Sana yang masih berdiri disamping Jungkook.

"Iyaa" jawab Jungkook.

"Nanti aku bawain lagi ya kalo pas aku jenguk"

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang