Kelopak mata Jungkook mulai bergerak dan perlahan mata indahnya terbuka sembari menyesuaikan dengan terangnya cahaya yang ada di dalam ruangan.
Ketika mendapati dirinya sedang berada di dalam ruangan serba putih dengan bau obat-obatan yang menyengat terucap satu panggilan dengan suara lirih...
"Ma-ma..."
Naluri alami seperti anak pada umumnya, Ibu adalah orang yang pertama dia cari dalam keadaan apapun.
Namun hening, Tidak ada jawaban.
Perlahan Jungkook mengedarkan pandangannya yang masih sedikit buram, hingga ia mendapati Ibunya sedang terlelap di sofa dekat pintu kamar.
Kemudian terlihatlah oleh Jungkook infusan yang menancap di tangannya serta nasal cannula yang membantu pernafasannya, dan Jungkook pun merutuki dirinya sendiri.
Merutuki keadaannya yang lagi-lagi harus terbaring tak berdaya karena penyakit yang dia warisi dari keluarga Papanya.
Pelan menyusup rasa iri dalam benak Jungkook ketika ia teringat Kakaknya yang baik-baik saja.
Atau sepupu yang seusia dengannya, Kim Mingyu. Putra tunggal Kim Seokjin, Kakak Namjoon, yang juga begitu beruntung karena memiliki kondisi fisik yang sehat tanpa warisan penyakit apapun.
Hingga kemudian terasa hangat di pipi Jungkook saat tetesan airmatanya mulai berlinang dan jatuh membasahi bantalnya.
"Hiks....Hiks..."
Ditengah kepedihan meratapi nasibnya yang malang, Jungkook terisak seorang diri hingga tanpa sengaja ia kembali jatuh terlelap didalam kesunyian malam.
***
Jieun baru saja selesai merapikan baju milik Jungkook serta baju ganti miliknya, ketika ia melihat putra bungsunya terbangun.
"Udah bangun, dek?" sapa Jieun sambil melangkah mendekat ke tepi ranjang.
Bukan jawaban yang Jieun dapat, melainkan wajah muram Jungkook yang berpaling kearah sisi yang berlawanan.
"Minum susu dulu ya?" ucap Jieun.
Jungkook menggeleng.
Jieun tahu suasana hati Jungkook sedang buruk dan dia tahu penyebabnya adalah karena Jungkook tidak suka lagi-lagi harus dirawat karena jatuh sakit.
"Mulai kemarin perut adek belum terisi lho. Diisi dikit-dikit ya?" kata Jieun berusaha bersikap lebih lembut.
Sekali lagi, Jungkook menggeleng.
Wanita itu tidak habis akal, ia kemudian mengambil satu cup pudding yang dibawakan oleh suaminya saat mengantar pakaian ganti tadi pagi.
"Ya udah deh, nyemil pudding aja dulu. Ini tadi Papa beli di toko pudding kesukaan adek lho" ujar Jieun yang kini sudah duduk di tepi ranjang. "Ayo Mama suapin"
Wanita itu lalu meraih tangan Jungkook agar mau berpaling kearahnya.
"Nggak, Ma!" bentak Jungkook sambil menghempaskan tangan Mamanya.
Kletak.
Tanpa sengaja tangan Jungkook mengenai cup pudding yang dipegang Jieun dan membuatnya jatuh di lantai.
Jieun pun menjadi sangat terkejut.
Selama ini, Jungkook memang kerap kali ngambek jika sedang dirawat dirumah sakit namun dia tidak pernah menjadi semarah ini.
Jungkook lalu berujar sambil menatap tajam Mamanya. "Aku bilang ngga, ya ngga Ma! Mama tahu aku pengen apa? Aku pengen mati!"
"Adek! Ga ada ya ngomong kayak gitu-gitu!" bentak Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERHERO
Fanfiction(COMPLETE) Persahabatan Jungkook dan Jaehyun bahkan sudah dimulai sejak mereka sama-sama merangkak. Julukan Superhero diberikan Jungkook karena seiring mereka tumbuh, ia terus merasakan perlindungan Jaehyun yang bak seorang pahlawan. Hingga ketika m...