Jungkook menghela nafas panjang beberapa kali di dalam lift yang akan membawanya turun ke lobby apartemen dimana mobil Jaehyun sudah menunggunya untuk mengajaknya berangkat sekolah bersama.
Ia merapatkan sandaran punggungnya di dinding lift sementara mengatur nafas dengan baik.
Sejak Jungkook bangun tidur tadi pagi, ia merasa fisiknya kembali menurun namun beruntung ia tidak merasakan sakit kepala ataupun nyeri otot sehingga Jungkook berpikir ia masih bisa tetap masuk sekolah hari ini.
Selain itu kegiatan belajar di sekolah hanya kurang 2 minggu saja sebelum libur musim dingin selama 1 bulan di bulan desember hingga januari yang kemudian disusul dengan ujian kenaikan kelas dan dilanjutkan libur akhir semester di bulan maret.
Karena hal inilah Jungkook semakin merasa sayang jika ia harus melewatkan pelajaran menjelang ujian kenaikan kelas.
Sesampainya di lobby, Jungkook bisa melihat mobil berwarna hitam milik Jaehyun sudah menunggunya di pintu utara. Segera Jungkook mempercepat langkahnya.
"Nungguin lama ya?" tanya Jungkook setelah berada di dalam mobil, di kursi samping Jaehyun.
"Enggak kok" jawab jaehyun yang langsung menjalankan mobilnya. "Kita jemput Bambam Jihyo dulu diperempatan Gangchon ya"
"Hm..."
Apartemen tempat keluarga Bambam dan Jihyo tinggal berada di area yang tidak jauh dari perempatan Gangchon sehingga tempat itu menjadi titik penjemputan terbaik bagi si sopir tampan dan baik hati, Jung Jaehyun. Mana biayanya tumpangannya juga gratis, nikmat sekali kehidupan 3 temannya Jaehyun itu.
Selang beberapa saat kemudian, telinga Jaehyun menangkap suara dengkuran halus dan ketika ia menoleh, tampaklah Jungkook yang terlelap.
Mendadak Jaehyun diliputi rasa khawatir ketika ia kembali menoleh untuk mengamati lebih teliti wajah Jungkook yang ternyata tampak pucat disertai dengan keringat di dahi Jungkook yang mengalir turun membasahi pipi sahabat kesayangannya itu.
"Kookie..." panggil Jaehyun.
Hening, Tidak ada sahutan dan Jaehyun pun semakin khawatir.
Ia segera mencari tempat yang aman untuk menepi sebentar, dan setelah menemukan titik aman di depan sebuah minimarket, Jaehyun segera menghentikan mobilnya.
"Kookie" panggil Jaehyun yang kemudian mengambil selembar tisu untuk membersihkan keringat di dahi Jungkook.
"Kookie ayo bangun dulu" kata Jaehyun lagi.
Masih tidak ada jawaban dan Jungkook tetap diam.
"Kookie! kamu kenapa??" seru Jaehyun yang mulai panik sambil menggoyang bahu Jungkook sediki keras untuk membangunkan anak itu.
"Hm..." sahutan lirih terdengar dan perlahan Jungkook membuka matanya lalu menatap Jaehyun. "Apa.."
"Kamu lagi sakit kan? Kenapa maksain masuk sekolah? Gimana kalo ada apa-apa?!" emosi Jaehyun benar-benar lepas begitu saja.
Sejenak Jungkook menghela nafas. Ia sudah sangat hafal dengan karakter Jaehyun yang cenderung temperamen, sebelum kemudian Jungkook mengulurkan tangan dan memberikan tepukan pelan di pipi Jaehyun.
"Aku ga apa-apa, Jae. Cuma lemes dikit dan butuh tidur bentar"
"Ga usah bohong, Kamu dipanggil beberapa kali ga jawab, Aku bahkan tadi harus pake tenaga buat ngeguncang bahu kamu supaya kamu bangun"
"Iya, memang aku agak nge-drop tapi aku ga sakit kepala atau ngilu di badan, jadi aku masih bisa masuk sekolah. Aku ga bohong Jae, aku cuma butuh waktu tambahan buat tidur. Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERHERO
Fanfiction(COMPLETE) Persahabatan Jungkook dan Jaehyun bahkan sudah dimulai sejak mereka sama-sama merangkak. Julukan Superhero diberikan Jungkook karena seiring mereka tumbuh, ia terus merasakan perlindungan Jaehyun yang bak seorang pahlawan. Hingga ketika m...