37. A Deep Talk

455 77 32
                                    

Chapter ini hanya berisi adegan yang sepertinya manis antara dua pemeran utama. Jangan bosen dan jangan sampai diabetes kayak si Mingyu ya.

Enjoy...

.

.

Kakak.

Satu panggilan yang sudah sangat lama ingin Jaehyun dengar dari mulut Jungkook.

Kala itu, di hari ulang tahun Jaehyun yang ke 7 tahun untuk pertama kalinya dia mengajukan permintaan panggilan tersebut kepada Jungkook yang sayangnya ditolak mentah-mentah.

Jungkook beralasan itu hal konyol karena mereka lahir di tahun yang sama sementara Jaehyun bersikeras bahwa meski lahir di tahun yang sama, dia tetap layak dipanggil Kakak karena lahir 7 bulan lebih awal daripada Jungkook.

Dan kini, setelah 10 tahun berlalu akhirnya Jaehyun mendapatkan apa yang dia inginkan. Bisa dibayangkan bagaimana perasaannya hari ini.

"Panggil lagi, Kookie"

"Kakak..."

Senyum dua lesung pipi itu semakin lebar seraya deretan gigi putih nan rapi terpampang nyata di depan mata Jungkook.

"Sekarang ga ada ya panggil aku Ja-Je-Ja-Je. Panggil Kakak mulai hari ini"

"T-tapi kalo..."

"Kalo apa?"

"Kalo pas diantara kita aja ya. Jangan didepan orang lain"

Ujung alis Jaehyun pun menukik tajam mendengarnya. "Kenapa?"

"A-aku malu kalo kedengeran orang. Apalagi didepan mereka yang tahunya kita seumuran"

"Ck! Kita seumuran tuh cuma 5 bulan doang dari bulan September ke Februari. Setelah itu aku yang lebih tua bahkan dengan jarak yang lebih baaanyak bulannya, dari Februari ke bulan September" penekanan Jaehyun pada huruf 'A' yang panjang itu menegaskan bahwa dirinya memang seorang Kakak.

"Tapi kan ga semua orang mikir kayak gitu? Pasti dikatain konyol kita mah"

"Siapa yang berani ngatain kita konyol? Sini aku sambit mulutnya pake sendal"

"Jaehyun, ga boleh gitu!"

"Kakak"

"Kakak ga boleh g-gi-.... Iih aku tuh belum kebiasaan!"

Puk!

Jungkook yang jadi ribet sendiri dengan panggilan tersebut, dengan kesal menepuk dada Jaehyun membuat sahabatnya itu memekik tertahan karena tepukan tangan Jungkook mengenai luka operasi di tulang rusuknya.

"Aakh..."

"Eh, maaf! Kena lukanya ya?"

Jaehyun mengangguk sambil meringis kesakitan dan mengusap-usap dadanya untuk menghilangkan rasa nyeri.

"Iih..Maaf, ga sengajaa. Sakit ya?" Jungkook membantu mengusap-usap dada Jaehyun.

"Sakitlah. Badan aku sekarang tuh udah kayak kain perca yang ditambal-tambal tau. Banyak perban dimana-mana buat nutupin bekas sayatan pisau bedah dan jahitan. Ya di dada, di kaki, yang terakhir di punggung"

Mendengar penuturan Jaehyun yang blak-blakan, sorot mata Jungkook yang tadinya tajam perlahan meredup membuat Jaehyun jadi panik sendiri, takut kalau salah bicara.

"Eh, A-aku ga apa-apa kok. Meskipun banyak lukanya tapi aku masih kuat. Lihat deh aku baik-baik aja kan? Hm?" ujar Jaehyun sambil tersenyum lucu untuk menggoda Jungkook.

Jungkook masih menatap Jaehyun dalam diam.

"Kookie, aku ga apa-apa. Beneran. Tadi aku cuma bercan-..."

SUPERHEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang