"Udah dong dek ngambeknya..." kata Jaehyun ketika mereka berada di dalam lift sambil menatap Jungkook yang berdiri di pojok, menjauh dari Jaehyun.
Beruntung disana hanya ada mereka berdua jadi tak perlu ada manusia yang harus menahan tawa melihat drama ngambeknya Jungkook yang disertai sikapnya yang masih tampak kekanakan itu.
"Kakak tuh bikin malu tau gak?" Gerutu Jungkook sambil menatap kesamping, menghindari tatapan Jaehyun.
"Tadi kan Kakak udah bilang kalo cuma bercanda doang"
"Tapi bercandanya kelewatan, Kalo Mba resepsionis sama temennya ngira aku suka nendang-nendang beneran waktu tidur gimana? Pasti aku dianggep kaya anak kecil!"
'Padahal emang kaya anak kecil kan? Kakinya suka kemana-mana kalo pas pules banget tidurnya' batin Jaehyun sambil tertawa dalam hati.
Memang begitu adanya. Setiap Jaehyun menginap dirumah Jungkook pasti akan ada insiden terkena tendangan Jungkook yang tertidur pulas, disamping karena alasan ukuran ranjang Jungkook yang memang tidak besar.
Namun hal itu tidak terjadi ketika Jungkook yang menginap dirumah Jaehyun karena ranjang yang dimiliki sahabatnya itu berukuran jauh lebih besar. Seperti lapangan bola, ledek Jungkook suatu kali.
"Iya, iya maaf. Tapi mba resepsionisnya tadi ga terlalu merhatiin kok. Begitu kamu ngambek, langsung ada tamu lain yang datang, kan?"
Ingatan Jungkook kembali ke peristiwa saat dirinya menggigit tangan Jaehyun sebagai bentuk protes kemudian datanglah beberapa tamu dari arah lift dan menuju meja resepsionis.
Satu resepsionis langsung melayani tamu yang rupanya hendak check out itu, sedangkan yang satunya segera mempersiapkan kunci kamar untuk Jaehyun setelah ia menyetujui untuk tetap mengambil kamar nomor 0412.
Benar juga, sepertinya 2 resepsionis tadi tidak terlalu ambil pusing dan kembali konsentrasi bekerja, pikir Jungkook.
Jaehyun melangkah mendekat kemudian ia mengulurkan tangan dan menangkup kedua pipi Jungkook dengan satu telapaknya. Wajah Jungkook memang sekecil itu.
"Kalo masih ngambek nanti gak Kakak ajakin main ke Villa tempat klub pendaki biasanya nginep lho. Katanya besok mau lihat matahari terbit disana?" ujar Jaehyun sambil telapaknya memainkan pipi Jungkook dengan menekan-nekan pipi yang mulai berisi lagi itu.
Mata bulat itu kini menatapnya dengan tatapan ketus.
Hanya dengan menatap sorot mata bening itu, Jaehyun paham bahwa Jungkook sudah memaafkannya meski masih kesal membuat senyum lebar Jaehyun seketika terulas disertai dua lesung pipinya yang menawan.
Ting.
Bunyi notifikasi lift sesaat sebelum pintu lift terbuka di lantai 4 dan menampakkan sepasang suami istri yang sedang menunggu di depan lift.
Jaehyun segera menurunkan telapak kirinya dari pipi Jungkook dan beralih untuk menggenggam tangan kanan Jungkook lalu mengajaknya keluar dari lift.
Mereka berpapasan dengan sepasang suami istri tersebut yang kini melangkah memasuki lift.
"Nanti malam kita jalan-jalan, Kakak traktir sosis bakar mau gak?" tanya Jaehyun sambil terus menggenggam erat tangan Jungkook.
"Sosis bakar? Mau, Kaak!" seru Jungkook.
Jaehyun maupun Jungkook tidak pernah tahu bahwa begitu pintu lift tertutup, sepasang suami istri itu terkekeh karena gemas menyaksikan interaksi mereka yang dikiranya sepasang kakak beradik kandung.
"Lucu bangeet, adeknya ngambek. Langsung luluh diiming-iming sosis bakar" ujar sang istri sambil tertawa.
"Kakaknya pinter ngambil hati adeknya. Didikan orangtuanya bagus" jawab sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERHERO
Fanfiction(COMPLETE) Persahabatan Jungkook dan Jaehyun bahkan sudah dimulai sejak mereka sama-sama merangkak. Julukan Superhero diberikan Jungkook karena seiring mereka tumbuh, ia terus merasakan perlindungan Jaehyun yang bak seorang pahlawan. Hingga ketika m...