Sudah beberapa bulan sejak pertama kali sang unnie membawa temannya ke rumah mereka untuk menginap, dan itulah hari pertama Jisoo melihatnya -- Jennie Kim, sahabat unnie-nya, Irene.
Jisoo tahu bahwa dirinya tidak pantas untuk Jennie, maksudnya--mahasiswa mana yang akan mencari orang seperti dirinya? Jisoo hanya seorang senior di sekolah menengah dan sudah dewasa tapi tetap saja dirinya aneh dan pasti tidak ada wanita yang menginginkannya terutama yang secantik Jennie. Meskipun alasan itu ada berkali-kali tetapi tetap saja Jisoo menyentuh dirinya sendiri di kamar mandi sambil memikirkan sahabat unnie-nya.
Jisoo sekarang sendirian di apartmen mereka--memasak makan malam untuk mereka sambil menunggu Irene kembali dari kelas sore. Tiba-tiba Jisoo mendengar bunyi pintu diikuti oleh suara-suara yang dia tahu betul, salah satunya adalah Irene dan satunya pasti Jennie. Jisoo bisa mengenali suara yang seksi itu di mana pun dan kapanpun.
"Jisoo-yah, kau dimana?" Jisoo bisa mendengar suara Irene bertanya.
"Dapur! Aku sedang membuat makan malam."
"Oh, unnie harap cukup untuk tiga orang, Jennie ada di sini dan dia akan bergabung dengan kita."
Jisoo bisa merasakan seseorang berdiri di belakangnya membuatnya otomatis berbalik dan saling bertatapan dengan Jennie, tetapi dia segera memutar kepalanya ke tempat lain untuk menyembunyikan rona merah di wajahnya.
"Aku harap kau menyukai belut."
"Belut?! Itu favoritku!" Jennie berkata dan mengeluarkan salah satu gummy smile-nya yang sangat indah.
"Apa 'belutku' juga akan menjadi favoritmu?" Pikir Jisoo nakal.
"Arra, kau bisa istirahat dan aku akan memanggilmu ketika makan malam sudah siap." Jisoo memberi tahu untuk melanjutkan masakannya.
"Ok Chichu, kami akan berada di ruang tamu jika kau butuh apa-apa." Kata Irene, sementara Jennie mulai cekikikan.
"Chichu, lucu sekali." Kata Jennie.
"Itu adalah nama panggilan yang dia dapatkan sejak dia masih baby, kau tahu..." Irene mulai memberitahu Jennie kisah tentang bagaimana panggilan 'Chichu' muncul sementara mereka menghilang ke ruang tamu.
Setelah sekitar 15 menit, makan malam sudah siap dan Jisoo sudah mengatur meja sebelum dia pergi ke ruang tamu untuk memanggil keduanya.
"Girls, makan malam sudah siap," Jennie segera bangkit dan berlari ke ruang makan.
"Belut!" Jennie tersenyum lebar. Jisoo benar-benar suka cara Jennie tersenyum. Mereka semua duduk di meja dan mulai makan.
"Ya Tuhan, ini benar-benar enak Chichu."
Jisoo mengerutkan keningnya mendengar nama panggilan itu. Sejak kapan Jennie memanggilnya seperti itu? Wanita itu bahkan baru tahu 20 menit yang lalu.
"Kau tidak keberatan aku memanggilmu seperti itu, kan."
Jisoo pikir Jennie pasti melihat reaksinya.
"Tidak, aku tidak keberatan." Sebenarnya ya, Jisoo sedikit keberatan, karena panggilan itu membuat dirinya merasa bahwa Jennie memperlakukannya lebih seperti anak kecil meskipun dia seorang wanita dewasa.
'Sial. Suatu hari nanti aku akan membuktikan padanya bahwa aku bukan anak kecil!'
Mereka selesai makan malam dan Jisoo pergi ke kamarnya untuk menyelesaikan PR untuk besok. Setelah beberapa jam, dia berjalan ke dapur untuk mengambil cemilan dan menyadari bahwa Irene dan Jennie sudah tidur jadi Jisoo pikir itu adalah kesempatan besar baginya untuk pergi mandi karena sudah merasa gerah.