From: ❤️❤️
Apa pendapatmu tentang pesta itu?To: ❤️❤️
Apa pendapatmu untuk menjadi teman kencanku?From: ❤️❤️
Aku bahkan tidak tahu wajahmu
seperti apa ;)To: ❤️❤️
Izinkan aku berdansa denganmu setidaknya satu kaliFrom: ❤️❤️
Kau akan mendapatkan lebih
daripada itu, babyBayangkan anak anjing yang mati, coba pikirkan anak anjing yang mati, pikirkan anak anjing yang mati Kim Jisoo, pikirkan saja anak-
"Apa yang kau lakukan, Chu?" Tanya Jennie terkekeh, menyela pikiran Jisoo.
"Uhuk-" Jisoo terbatuk dan tersipu. Oh kau tahu, hanya mencoba untuk tidak terlalu memikirkan apa maksud pesan terakhir mu yang bisa membuat ku mengeras. "Tidak ada, hanya berkonsentrasi pada kuis sejarah untuk periode berikutnya," Jawab Jisoo santai.
"Kita ada kuis mendadak?!" Dia mendengar gadis di sebelahnya bertanya.
"Tenang saja, kutu buku. Tidak terlalu penting, kau bisa kembali fokus pada urusanmu hm," Balas Jisoo.
Gadis itu menyusut di kursinya dan menatap ke depan.
"Chu, santai saja! Kasihan sekali dia," Jennie tertawa dengan keras.
"Hei, apa kau yakin tidak bisa datang ke pesta itu? 'Kau-tahu-siapa' akan berada di sana dan aku ingin kau ada di sana untuk membantu. Kau tahu, untuk mendukungku."
"Maafkan aku, aku benar-benar tidak bisa, tapi aku yakin kau akan baik-baik saja, apa kau sudah bicara dengan pria itu?" Jisoo bertanya.
Jennie tersenyum lebar dan mengangguk pada sahabatnya. "Aku tidak percaya kau bisa mengatakan 'pria' dengan wajah datar seperti itu. Dia akhirnya memberitahuku bahwa dia adalah seorang perempuan dan aku baik-baik saja dengannya."
Jisoo balas tersenyum. "Bagus, aku senang,"
Jisoo berusaha untuk tidak berbicara banyak tentang topik tersebut, kalau-kalau dia membuat kesalahan dan mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dia katakan.
"Aku harap kau bersenang-senang, dan jangan khawatir apa pun selain dirimu dan dia. Jangan khawatir tentang apa yang orang katakan," Saran Jisoo.
"Terima kasih Chu," Jawab Jennie, menatap lurus ke depan, namun tetap berterima kasih padanya.
Jisoo menatap bukunya, mencoba menyembunyikan rona di wajahnya.
Bel berbunyi dan Jennie mengucapkan selamat tinggal pada sahabatnya dan berjalan menuju perpustakaan.
Si rambut coklat berjalan melewati salah satu rak buku dan tersenyum ketika dia melihat salah satu buku itu sedikit keluar dari rak. Saat meraihnya, dia melihat bahwa buku itu adalah salah satu buku favoritnya.
Dia membukanya dan sebuah kertas langsung jatuh. Dia tersenyum saat membacanya.
Apa pun yang kau lakukan, aku akan berjalan bersamamu. Berharap bahwa setiap impian mu akan menjadi kenyataan. Kapan pun, di mana pun, aku akan selalu ada. Semoga hidup mu penuh cinta dan kebahagiaan karena aku peduli. <- Aku tahu kata-kata ini agak cheesy, tapi kupikir tidak mengapa karena kau suka pizza - jadi, tidak apa dengan sedikit keju, kan? ;)