Sahabat Unnie (23)

663 103 8
                                    

Sabtu sore,

"Apa aku benar-benar harus pergi?" Jisoo bertanya saat Jennie sedang memeriksa lemari untuk mencari pakaian yang cocok.

"Chu, kita sudah membicarakan hal ini; bagus jika kau lebih dekat dengan orang-orang dari Universitas mu."

"Tapi aku lebih suka tinggal di sini dan bermain bersama milikmu di bawah sana." Kata Jisoo, sebelum kembali memeluk Jennie dan memberikan kecupan di leher istrinya.

"Byuntae! Kau hampir bermain denganku setiap malam Chu, melewatkan satu kali tidak akan membunuh mu." Kata Jennie dan Jisoo pura-pura kaget.

"Tentu saja itu akan terjadi! Aku ingin pussy mu.. my kitty!" Jisoo merengek, menggoda Jennie saat tangannya bergerak ke bawah.

"Umma?!" Mereka mendengar suara di belakang mereka dan pasangan suami istri itu membeku di tempat.

"Y-ya sayang?" Kata Jennie membebaskan dirinya dari pelukan Jisoo.

"Aku juga menginginkannya." Ucap Ruka.

"Apa yang kau inginkan baby?" Tanya Jisoo saat dia berjalan ke arah putrinya dan menggendongnya.

"Aku juga ingin bermain dengan kitty, appa. Dimana kitty umma?"

"K-kitty?" Tanya Jisoo sambil menatap ke arah Jennie yang diam-diam berkata 'Aku akan membunuhmu' padanya.

"Ya, appa bilang umma punya kitty dan aku ingin bermain dengannya juga!"

"Baby, appa hanya bercanda, umma tidak punya kitty." Kata Jennie sambil menyikut wanita itu di tulang rusuknya.

"Lalu kenapa appa bilang dia ingin kitty umma?" Kenapa anak ini begitu gigih? Apa mereka semua seperti itu?

"Uhm-maksudnya boneka! Ya! Boneka Hello Kitty." Kata Jisoo dan keduanya menatapnya bingung. "Ruka, umma tadi mencari pakaian untuk dipakai appa malam ini dan appa benar-benar bosan jadi appa bertanya pada umma apakah appa bisa bermain dengan boneka Hello Kitty miliknya."

"Ah! Appa pasti sangat bosan." Ucap Ruka polos sebelum memeluk Appa-nya dengan erat. "Lain kali saat appa bosan, Ruka akan bermain dengan appa!" Ucapnya lalu menciumnya.

"Terima kasih princess, aku sangat menyayangimu!" Ucap Jisoo sambil mencuri pandang ke arah Jennie yang memandang mereka sambil tersenyum.

"Aku juga."

"Baby, pergi ke kamarmu sekarang, appa harus bersiap-siap." Kata Jennie meraih Ruka dari Jisoo dan menciumnya sebelum meletakkannya.

"Okay! Umma, bisa Ruka pergi ke rumah Pharita besok?"

"Umma akan menelepon bibi Chaeyoung dan kita akan membicarakannya nanti."

"Okay umma!" Kata Ruka dengan penuh semangat sambil berjalan keluar dari kamar orang tuanya.

"Aku khawatir suatu hari nanti dia akan menyadari bahwa semua yang dia dengar adalah ucapan appa-nya yang mesum."

"Hei, hei, kau tidak bisa menyalahkanku! Coba lihat dirimu baik-baik dan katakan padaku bahwa aku tidak akan menjadi orang mesum jika kau menjadi diriku." Kata Jisoo dan dikejutkan dengan ciuman di bibirnya.

"Anehnya ucapanmu itu manis sekali. Sekarang, ayo kita cari sesuatu untuk dikenakan olehmu, yang membuat mu terlihat bagus tapi tidak terlalu luar biasa."

Setelah beberapa jam, pasangan suami istri itu berdiri di samping pintu depan saat Jisoo siap berangkat.

"Aku akan kembali tengah malam." Jisoo berkata dan mengecup bibir Jennie.

"Arraso! Jangan minum terlalu banyak, aku ingin kau cukup sadar untuk mengusir siapa pun yang mencoba menggodamu, okay? Kau milikku, jangan pernah lupa itu."

Jensoo Multishots Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang