Jennie sedikit bingung. Apakah Jisoo menyerahkan kunci itu, mengetahui pesan yang ada di dalamnya? Apakah Jisoo bicara dengan Veca?
Apakah Jisoo... Tidak. Tentu saja tidak.
"Jendeukie!"
"Hah?"
"Astaga! Aku memanggil namamu selama 20 menit terakhir, ada apa?" Jisoo bertanya, menghadap ke jalan tapi sesekali melirik si rambut coklat.
"Tidak ada, aku hanya berpikir."
Jisoo menerima jawabannya dan kembali mengemudi, Jennie menaikkan volume musik sehingga dia tidak perlu berbicara dengan Jisoo. Pikirannya masih berputar dengan segala kemungkinan mengapa Jisoo menyerahkan kunci itu ke resepsi.
"Chu, bisa kau mengantarku ke rumah? Aku tidak benar-benar ingin makan es krim," Kata Jennie.
"Ya tentu, apa semuanya baik-baik saja?" Wanita yang lebih tua bertanya.
Saat Jennie menganggukkan kepalanya, Jisoo sadar bahwa Jennie tidak ingin membicarakannya. Dia tahu temannya itu pada akhirnya akan melampiaskannya padanya jika dia benar-benar perlu melepaskan sesuatu dari dalam lubuk hatinya.
Jennie berterima kasih pada Jisoo atas tumpangannya dan berjalan masuk menuju rumahnya. Dia bahkan tidak menoleh ke belakang sebelum menutup pintu dengan kasar.
To: Veca 💕
Ada apa denganmu dan Jisoo? Kalian jelas mengenal satu sama lain.To: Veca 💕
Aku sudah sangat sabar menghadapimu dan aku tahu aku sudah bilang padamu bahwa aku akan menunggu sampai kau siap untuk berterus terang tapi ini sangat aneh Veca. Aku butuh sesuatu, apa pun. Semuanya tampak aneh dan begitu banyak kebetulan.To: Veca 💕
Aku tahu kau bilang tidak bisa mengirimiku pesan, jadi kirimkan saja pesan padaku sesegera mungkin.Jennie melemparkan ponselnya ke atas kasur dan menghela nafas berat. Dia membutuhkan jawaban. Ya; dia menyukai wanita itu dan benar-benar merasa seperti dia jatuh cinta, tetapi apakah sehat jika memiliki sesuatu dengan seseorang yang belum pernah kau lihat.
Dia bersumpah dia hampir menjadi gila.
***
Jisoo sedikit khawatir membiarkan Jennie pulang tanpa banyak bicara, tapi mungkin dia akan mendapatkan jawaban ketika sampai di rumah dan berbicara kepada sahabatnya sebagai 'Veca'.
Tapi...shit.
Saat Jisoo memeriksa pesannya, jantungnya berdebar kencang. Napasnya semakin berat dan dia tidak yakin harus berbuat apa. Bisakah dia berterus terang kepada sahabatnya? Tidak.
Dia tidak hanya akan kehilangan Jennie tetapi dia juga akan dianggap sebagai bahan lelucon bagi teman-temannya yang lain. Jennie pasti akan memberi tahu mereka dan dia tidak akan punya teman. Belum lagi fakta bahwa dia akan kehilangan sahabatnya untuk selamanya.
To: ❤️❤️
JennieResponsnya hampir saat itu juga.
From: ❤️❤️
Jangan 'Jennie' aku, VecaTo: ❤️❤️
Kau bilang kau baik-baik saja dengan semuanya sayangFrom: ❤️❤️
Benar, tapi aku membutuhkan lebih dari itu. Bagaimana aku akan menjelaskan kepada orang tua ku atau keluargaku bahwa aku menjalin hubungan dengan seseorang yang wajahnya belum pernah kulihat... Jujurlah padaku, apa kau pernah berpikir untuk memberitahuku semuanya?To: ❤️❤️
Aku takutFrom: ❤️❤️
Takut apa?!