Sahabat Unnie (18)

953 132 5
                                    

Pasangan Jensoo sudah kembali ke rumah selama lima minggu dan Jennie sadar bahwa Jisoo sepertinya jatuh cinta pada perutnya! Suaminya itu akan selalu mengusap, berbicara dan bahkan bernyanyi pada perutnya.

Setiap pagi saat mereka bangun, hal pertama yang Jisoo lakukan adalah mencium Jennie lalu melakukan hal yang sama pada perut istrinya. Dan jika istrinya mengatakan bahwa dia menginginkan sesuatu, Jisoo akan segera keluar untuk membelikannya tanpa keluhan apa pun.

Oke, mungkin sedikit mengeluh, tapi dia tetap pergi.

"Jendeukie, aku pulang!" Jisoo berteriak dari pintu depan.

"Kamar!" Jennie balas berteriak.

Beberapa detik kemudian dia bisa melihat kepala Jisoo muncul di pintu.

"Bangun, ayo kita pergi ke ruang tamu. Jika kau tetap di sana kau akan membuat kasur kita kotor dan kemudian kau akan mengeluh tentangnya." Ucap Jisoo sambil berjalan masuk ke kamar dan mulai melepaskan pakaiannya hanya menyisakan tanktop dan boxer.

"Tapi aku tidak mau!" Jennie cemberut.

"Tolong Jendeukie." Jisoo berjalan ke arahnya dan meraih tangan Jennie sambil menariknya dengan ringan.

"Bawakan makanannya ke sini, baby!" Jennie menahan tubuhnya.

"Tidak! Kau akan membuat ranjangnya kotor dengan makananmu dan berbagai macam lainnya!"

"Jadi? Kau bisa ganti saja spreinya."

"Tepat sekali! Aku harus melakukannya dan aku tidak sedang dalam mood untuk mengganti apa pun pada pukul tiga pagi!"

"Kau membosankan!" Jennie bangkit dengan kesal.

"Terlambat, kau sudah menikah denganku jadi, atasi saja dan duduklah di sofa." Ucap Jisoo santai sambil menampar pantat Jennie.

Dia duduk di sofa menunggu suaminya membawa makanan dari dapur.

"Aku bahkan tidak ingin tahu mengapa dan bagaimana bisa seseorang berpikir untuk membuat makanan ini." Jisoo berkata memberi sepiring makan malam yang istrinya inginkan.

"Kau tahu ini mungkin terlihat aneh tapi sebenarnya sungguh lezat. Apa kau ingin mencobanya?"

"Tidak! Nu-uh. No way! Itu di dalam donat Jen! Kenapa mereka menggunakan donat?"

"Karena memasukkan krispy kreme ke dalamnya menjadi Krispy Kreme Sloppy Joe!" Ucap Jennie sambil menggigit sedikit darinya.

"Kau makan berantakan."

"Chu, iya disebut Sloppy karena suatu alasan kau tahu!"

"Terserah... aku hanya berharap putri kecilku tidak akan memiliki kebiasaan makan yang sama seperti mu. Donat dengan daging giling dan keju? Yuck! Tapi apa aku bisa minta kentang gorengmu?" Jisoo bertanya dengan wajah lucu.

"Oh, jadi pertama-tama kau menghina makanan yang ku inginkan saat larut malam ini, dan itu adalah keinginan putrimu, lalu kau mau makan kentang gorengku? Yah, aku tidak bisa menerimanya, Chu!"

"Oh ayolah! Aku lapar Jendeukie. Aku sudah berada di luar sana selama lebih dari satu jam di larut malam ini mencoba untuk mencari makanan yang kau inginkan dan kau bahkan tidak mengizinkanku memakan beberapa kentang gorengmu?"

Sebenarnya Jennie merasa sedikit kasihan pada Jisoo tapi apa yang bisa dia lakukan? Ibu hamil punya kebutuhannya.

"Apa yang akan kau lakukan untukku jika aku membiarkanmu memakan beberapa kentang goreng?"

"Apa yang kau ingin aku lakukan? Tidak cukup mencari hal menjijikkan itu?"

"Begini saja, aku akan memberimu semua kentang gorengku jika kau memberiku princess time."

"Hari ini? Jinjja Jen? Ini sudah hampir jam empat pagi dan kau terangsang?" Jisoo berkata tidak percaya dengan istrinya.

"Apa yang bisa kukatakan, my baby boo ini sangat seksi dan aku menginginkannya 24/7." Jennie menyeringai.

"Begini saja, ayo makan dulu dan kita lihat saja nanti oke?" Ucap Jisoo membuat Jennie tersenyum.

Dia sangat beruntung karena memiliki suami tercintanya itu. Dia juga harus mengatakan bahwa umurnya yang lebih muda itu memiliki keuntungan baginya, karena libidonya bahkan tidak bisa dikalahkan.

***

Jennie baru saja selesai memakan makanannya.

"Jendeukie, pergilah ke kamar sementara aku membuang ini, oke?" Jennie mengangguk, berjalan menuju kamar mereka kami dengan senyum puas di wajahnya. Jisoo segera membereskan semuanya dari ruang tamu dan berjalan menuju kamar.

Saat dia melangkah masuk melewati pintu kamar tidur, Jisoo bisa melihat Jennie yang terbaring di atas ranjang dengan pose seksi dan tatapan yang sangat menggoda.

"Jennie, jangan berbaring telentang, itu tidak baik untuk anak kita." Kata Jisoo sambil berbaring di sampingnya dan menarik Jennie ke dalam pelukannya.

"Maaf! Aku lupa." Ucapnya sambil menunjukkannya senyum gummynya. "Chu, aku sedang menunggu bayaranku karena mengizinkanmu memakan kentang gorengku." Katanya sambil menggerakkan jarinya dengan bentuk lingkaran di dada suaminya.

"Serius?! Kau tidak lelah atau mengantuk?"

"Oh, aku lelah dan mengantuk, tapi aku sudah terangsang dan itu mengalahkan segalanya." Jennie kemudian mencondongkan tubuhnya tepat ke telinga Jisoo. "Kau bahkan tidak akan percaya betapa basahnya milikku untukmu." Bisiknya, suaranya yang serak dan seksi membuat Jisoo sulit untuk bernapas.

"Oh, Jen!" Jisoo mendesah saat dia merasakan tangan Jennie yang mengelus batangnya di atas boxernya.

"Kurasa sudah waktunya bagi Jichu Junior untuk bangun. Apa kau setuju?" Tangannya kini masuk ke dalam celana dalam suaminya. "Well, lihat! Jichu Junior sangat mudah untuk bangun tidak seperti Jichu yang sebenarnya."

Dan Jennie benar, milik Jisoo kini berdiri tegak dan keras.

"Aku benci betapa aku mencintaimu." Jisoo menyapa bibir Jennie dengan ciuman panas dengan tangannya yang menjalar ke seluruh tubuh seksi istrinya sampai pada bagian favoritnya, pantat!

Begitu keduanya melepaskan ciuman, Jisoo bertemu dengan salah satu dari senyuman indah milik istrinya.

"Aku juga mencintaimu Chu. Sekarang ayo kita lovey dovey!" Kata Jennie membuat Jisoo tertawa.

Sejak beberapa waktu yang lalu ketika dokter memberi tahu mereka bahwa putri mereka bisa mendengarkan ucapan orang tuanya, keduanya mencobanya untuk meminimalkan pembicaraan kotor mereka dan mengganti dengan beberapa kata yang lainnya tetapi lovey dovey itu membuat Jisoo tertawa.

"Yah! Jangan tertawa, aku serius! Aku membutuhkanmu, sekarang." Jennie cemberut.

"Baiklah baiklah, maafkan aku sayang. Jika kau tidak berhenti cemberut aku akan menciummu." Jisoo tersenyum nakal dan Jennie malah semakin mengerucutkan bibirnya.

Jisoo mendekat dan melahap bibir itu dengan ciuman lembut yang langsung memanas. Tangannya mulai membuka kancing baju piyama Jennie sementara mulutnya bergerak ke bawah menyerang lehernya.

"Mmmh Chu." Desah Jennie saat tangan Jisoo menangkup salah satu payudaranya dan mulutnya ikut bergabung setelahnya.

Jisoo mulai menghisap puting yang tampak mengeras itu sementara tangannya masuk ke dalam celana piyama Jennie, mengusap pipi pantatnya hingga membuat istrinya mendesah lagi.

Saat Jisoo sedang fokus menghisap dan menikmati suara desahan istrinya, dia mulai merasakan sesuatu yang manis. Dia menarik diri karena terkejut dan menatap Jennie yang memasang ekspresi bingung dan kesal di wajahnya.

"Sepertinya aku baru saja mencicipi susumu." Kata Jisoo dan mata Jennie melebar karena terkejut.

SUSU SHIT!

tbc..

Jensoo Multishots Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang