Back to School

353 61 5
                                    

Happy Reading 🥳
-
-
-
-

Pagi ini mereka kembali bersekolah. Hari Senin adalah hari di mana semuaya menjadi sibuk. Sibuk menyiapkan seragam dan atribut sekolah. Jika tidak lengkap atributnya resikonya adalah membikin barisan baru di depan.

"Udah semua Na?" Tanya Nizam.

"Coba periksa" pinta Sena. Dia memutar mutar tubuhnya untuk Nizam Cek, apakah perlengkapan yang dia kenakan tidak ada yang tertinggal.

"Ada yang kurang" ucap Nizam.

Sena menaikan sebelah alisnya. Wajahnya seolah olah bertanya tentang apa yang kurang. Nizam berjalan mendekati Sena.

Cup

Satu kecupan mendarat di kening Sena, membuat sang empu membeku ketika mendapatkan perlakuan istimewa itu.

Nizam terkekeh melihat ekspresi wajah Sena "ayo ke bawah, Rayyan pasti udah nunggu" ucap Nizam lalu pergi lebih dulu dari Sena

"Modus" dengus Sena.

Sena pun menyusul Nizam. Dan benar saja cowok tampan nan Cool itu tengah siap memakan sarapannya di meja makan.

"Morning Abang" sapanya.

"Bunda sama yang lain mana? Kok cuma ada Lo?" Tanya Sena yang tidak melihat keberadaan keluarga besarnya.

"Pergi" sahut Rayyan.

"Kemana?" Tanya Sena.

"Ke rumahnya ka Dinda" jawab Rayyan.

"Ngapain?" Tanyanya lagi.

"Banyak tanya deh Lo, duduk lalu sarapan, entar telat"

Sena langsung membuat semburat kekesalan terhadap Rayyan. Dia langsung mengambil tempat duduk di samping Nizam dan langsung memakan rotinya.

"Moga betah" tutur Rayyan pada Nizam.

Nizam menjadi salah tingkah di buatnya. Dia menatap Sena yang kini tengah menatap sinis pada Rayyan.

Setelah selesai sarapan mereka langsung berangkat ke sekolah dengan menggunakan Mobil. Hari ini Sena di buat kaget oleh kembarannya ini. Untuk apa menjemput Dhea lagi bukannya sudah selesai semuanya.

"Ngapain jemput nih Mak Lampir sih bang" Kesal Sena.

"Yang sopan donk Lo sama calon Kaka ipar" tegur Dhea dengan nada sombong.

"Hah? Kaka ipar, sampe kiamat juga mustahil" Sena memutar bola matanya malas.

Kini kedua lelaki itu hanya pasrah mendengarkan perdebatan kedua gadis itu.

"Gue pacaran ya! sama Kaka Lo"

Sena dan Nizam membulatkan matanya sambil menatap Rayyan yang tengah fokus menyetir.

"Bener Ray?" Tanya Nizam.

Rayyan mengangguk. Sena semakin di buat syok oleh kenyataan yang di dengarnya ini. Kenapa Rayyan bisa pacaran dengan manusia gila satu ini. Ini benar benar tidak bisa di terima pikirnya.

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang