SAH?

400 51 1
                                    

Happy Reading 🥳
-
-
-
-

"Saya Terima Nikahnya Arsena Larissa Jayawinata Binti Wisnu Jayawinata dengan Mas kawin Seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!"

"SAH!!"

"Astaghfirullah Na, Lo ngelindur?" Tanya Mita.

Sena mengerjap ngerjapkan matanya melihat ke sekelilingnya. Tak lupa juga menatap jam yang menunjukkan pukul 07.56.

"Belum masuk jam pelajaran pertama?" Tanya Sena, Mita menggelengkan kepalanya.

"Gak biasanya Lo Na tidur di kelas, mana masih pagi" timpalnya.

"Gak bisa tidur gue malam tadi" sahut Sena.

Tiba tiba Arga datang. Karena kebetulan tempat duduk Arga yang berada di depannya Sena sehingga membuat suasana mereka tidak seperti biasanya.

Mita paham apa yang terjadi di antara keduanya. Pasalnya dia juga berada di kelas saat Arga mengutarakan perasaannya pada Sena.

"Na! Gue minta maaf" Arga memulai obrolan.

"Gak seharusnya gue ngomong di depan semua orang kaya gitu, maaf udah suka sama Lo" tuturnya.

Sena merasa tidak karuan. Seharusnya dia yang minta maaf karena tidak bisa membalas perasaan Arga.

"Gue tau Lo gak bakalan mau pacaran, karena itu gue berusaha untuk nahan semuanya, tapi semalam kelepasan"

"Gak papa Ga, gue cuma minta sama Lo, jangan berharap banyak ke gue. Kita udah sahabatan dari kecil, gue gak mau ngerusak persahabatan kita" terang Sena.

Arga mengangguk setuju.

Percakapan mereka pun terputus dikala guru memasuki kelas mereka dan memulai pelajaran.

-
-

Di perpustakaan, Rayyan sedang membantu Dhea untuk merapikan buku buku. Dhea pikir Rayyan akan melanggar janjinya tapi nyatanya laki laki itu selalu membantunya bahkan saat tidak di suruh pun Rayyan selalu membantunya.

Rayyan tersenyum tatkala mendapati sebuah Buku yang berjudul "KHADIJAH" Rayyan tersenyum tipis tapi masih bisa di rasakan oleh Dhea.

"Lo senyum?" Tanya Dhea.

Rayyan berusaha mengembalikan mimik wajahnya ke sedia kala.

"Liat buku apa Lo, sampe senyum senyum gitu?" Tanya Dhea.

"Khadijah" jawabnya.

"Khadijah?" Dhea menaikan sebelah alisnya.

"Lo mau jadi Khadijah?" Rayyan mendekati Dhea.

"Hah?" Dhea masih tidak mengerti. Rayyan pun menyerahkan buku yang berjudul Khadijah itu kepada Dhea.

"Gue duluan, ada rapat OSIS" Rayyan pun pergi meninggalkan Dhea yang masih berdiri dengan bingungnya sambil menatap buku itu.

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang