Merancang Kejutan

270 50 3
                                    

UPDATE SETIAP SENIN SAMPAI JUM'AT

Happy Reading 🥳
-
-
-
-

"Zam!" Panggil Sena. Sena baru saja datang dari dapur. Gadis itu tidak menemukan keberadaan suaminya di kamar. Matanya menoleh ke arah kamar mandi. Sena berpikir mungkin saja Nizam sedang mandi.

Sena melihat kertas kertas yang berantakan di kasurnya bersama dengan laptop Nizam. Gadis itu beranjak untuk merapikannya. Di sela kegiatannya merapikan kertas kertas itu. Sena menemukan KTP yang sepertinya milik Nizam.

Gadis itu melihat tanggal lahir Nizam yang bertuliskan tanggal 25 Juni 2002. Gadis itu terkejut ketika memikirkan hari ulang tahun Nizam yang ternyata bertepatan dengan hari kelulusan mereka.

"Bentar lagi Nizam ulang tahun! Gue kasih kejutan apa ya" pikirnya.

Sena merasakan bahwa Nizam akan segera keluar dari kamar mandi. Gadis itu langsung menyelipkan KTP milik Nizam di lembaran kertas.

Sena menoleh ke Nizam yang baru keluar mandi. Laki laki itu keluar dengan handuk yang dililit pada bagian perutnya. Tubuhnya yang atletis sempat menyihir Sena untuk terus menatap roti sobek milik suaminya.

Sena langsung tersadar ketika Nizam berjalan mendekatinya lalu memeluk Sena dari belakang. Tak lupa lelaki itu mencium pipi Sena.

"Maaf ya! Aku berantakan, lagi ngejar Deadline buat Cafe" tuturnya.

"Gak papa kok, kamu baru mandi?" Tanya Sena.

Nizam mengangguk. Sena melepaskan pelukannya dari Nizam. Dia menuntun Nizam untuk duduk di kasur. Dan mengambil alih handuk kecil di tangan Nizam untuk dia gunakan mengeringkan rambut suaminya.

Nizam tersenyum di perlakukan seperti itu. Dia malah justru semakin menatap Sena dari Bawah dan tangannya yang berpegangan di pinggang gadis itu.

Pipi Sena tiba tiba memerah, ketika merasakan tangan Nizam mengelus perutnya yang rata sembari menggumamkan sesuatu.

"Anak ayah udah sampai mana ya prosesnya?"

Gerakan Sena yang mengusap usap ramput Nizam terhenti akibat kalimat itu.

"Kenapa berhenti Na? Terusin" ucap Nizam.

Sena pun menurut. "Sayang aku minta izin boleh? Malam ini aku kayanya bakal kemalaman pulang, ada banyak urusan di cafe gak papa?" Tanyanya.

"Iya gak papa" Sahutnya.

"Bajunya udah kamu siapin?" Tanya Nizam.

Sena mengangguk. Gadis itu menghentikan aktivitas mengeringkan rambut Nizam. Dia kemudian berjalan menuju lemari dan mengeluarkan stelan pakaian yang sudah dia siapkan.

"Makasih sayang" Nizam mencium kening Sena lalu kembali ke kamar mandi untuk mengenakan pakaiannya.

Mata Sena tertuju pada sampah yang penuh di bak sampahnya. Dia berniat Ingin membuang sampah itu. Tetapi matanya terfokus pada suatu benda yang tidak asing di matanya.

Tespek!

Tespek yang 3 hari lalu dia gunakan. Mata Sena menatap tespek tersebut dengan teliti.

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang