Sisi Lain Nizam

357 59 18
                                    

Happy Reading 🥳
-
-
-
-

Setelah kejadian romantis itu, Nizam memutuskan untuk membersihkan dirinya lalu pergi bersama Sena ke mushola Jayawinata yang ada di lantai bawah untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah. Di sana sudah ada Ayah Wisnu, Zayyan, Rayyan, Dinda dan Bunda.

"Cie yang baru datang, habis ngapain kalian?" Tanya Bunda dengan nada menggodanya.

"Gak ngapa ngapain, nungguin Nizam mandi doank" sahut Sena.

"Nizam aja yang mandi atau kalian mandi bareng" goda Bunda Hilda lagi. Nizam hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, salting di buat Bundanya Sena.

"Apaan sih bund" Dengus Sena.

"Udah udah mending kita buruan sholat, udah waktunya" lerai Ayah Wisnu.

Mereka pun melakukan sholat Maghrib berjamaah di mushola sederhana itu. Setelah selesai mereka pun kembali ke kamar masing masing.

Begitupun juga Sena dan Nizam. Kini keduanya tengah berada di kamar Sena yang penuh nuansa pink itu. Situasi kini jadi canggung kembali.

"Emm kamu keberatan gak sama warna kamarnya Sena?" Tanya Sena membuka pembicaraan.

"Agak aneh sih di mata ku Na, tapi maklum sih, kan kamar Cewek" ucapnya.

"Sena bisa kok ganti warnanya jadi netral, biar kamu nyaman" saran Sena sambil duduk di pinggiran kasur.

Nizam juga ikut duduk di pinggiran kasur berdampingan dengan Sena, "terserah kamu aja Na" ucapnya sambil tersenyum.

Situasi pun seketika Canggung kembali. Mereka sama sama bingung untuk memperpanjang obrolan mereka.

"Sena boleh nanya gak?" Tanyanya, Nizam pun mengangguk.

"Apa yang kamu sukai dari aku? Kamu tau kan Aku gimana di sekolah" satu hal yang membuat Sena penasaran pada laki laki yang ada di hadapannya saat ini, kenapa dia bisa suka dengan gadis yang notabene nya adalah cewek bar bar.

"Padahal kan masih banyak cewek di luar sana yang lebih lembut, sedangkan aku kan bar bar banget" tuturnya.

"Kata siapa kamu bar bar?" Tanya Nizam balik.

"Kata orang, bunda juga bilang gitu" jawabnya.

Nizam meraih tangan Sena lalu menggenggam nya erat. "Aku tau kok, itu adalah salah satu bentuk ekspresi yang kamu tunjukkan sama dunia, menurut aku, kamu gak bar bar kok, malah lucu" pujinya.

Duh Semerah apa saat ini pipi Sena. Dia tidak pernah mendengar komentar seperti itu, baru kali ini ada seseorang yang tidak menganggapnya bar bar tapi malah lucu.

"Tapi kamu tau kan, masalalu aku yang itu!" Lirihnya.

"Ssttt udah ya sayang, jangan di ingat lagi, kan udah lewat" ucapnya sambil mengelus pipi merah Milik Sena.

Sena sontak membulatkan matanya ketika mendengarkan Kata 'Sayang' keluar dari mulut Nizam. Bukan karena jijik, pasalnya gadis itu memang anti dengan sebutan seperti itu tapi ini benda.

Nizam membuatnya jadi terasa spesial di dengar oleh telinga Sena.

"Tadi kamu bilang apa?" Tanyanya pada Nizam.

"Bilang apa?" Tanya Nizam Balik yang sengaja ingin menggoda Sena sedikit.

"Yang Sayang" tegasnya lagi.

"Iya sayang" sahut Nizam menggoda Sena.

"Nizam ihhhh" rengek Sena yang tersipu malu.

"Gaboleh loh, manggil suami pake nama"

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang