Masalah Sena

469 43 0
                                    

Happy Reading 🎉

Saat ini Sena sedang duduk melamun di perpustakaan. dia masih memikirkan tentang kekhawatiran nya ketika akan pergi Camping.

dia sudah membuat masalah besar pada ketua mapala itu titik Sena berpikir apa nantinya dia akan balas dendam pada Sena.

Duh memikirkannya saja membuat Sena ketakutan sendiri.

saking terlarut nya ke dalam pikirannya sendiri. Sena tidak menyadari akan kedatangan Rayyan yang menduduki kursi di samping Sena.

Rayyan menatap Sena dengan bingung. Dia kemudian membunyikan jarinya untuk membangunkan Sena.

tapi nihil Sena tidak sadar juga titik Rayan menaikkan alisnya menatap Sena. Dan akhirnya...

Pleetakk!!

Jitakan Rayan berhasil mendarat di dahi mulus Sena.

Senam meringis sambil memegangi jidatnya yang merah itu. Senam mendengus ke arah Rayan dengan wajah yang sangat kesal.

"Bisa gak yang ramah kalau sama adik sendiri" ucapnya kesal.

Rayan menatap Sena sambil tersenyum.

"Gue udah nyadarin elo dengan baik tadi, lo nya aja yang gak sadar sadar"

"Roh gue lagi jalan-jalan tadi" canda Sena dengan wajah seriusnya.

"Lo mikirin apa sih?" tanya Rayan.

"Gak... Gak mikirin apa-apa kok" Sena mulai gugup di depan Rayyan.

"Awas ya kalau gue tahu lo mikirin cowok"

Sena semakin gugup dibuatnya, dia kan memang memikirkan seorang cowok.

"enggaklah" Sena berusaha terkekeh sedikit agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Ting!!

Tiba-tiba ada notifikasi pesan di ponselnya Rayyan.

Dhea Amanda
Lo di mana?

Anda

Ngapain Nanya?

Dhea Amanda
Lo lupa ya kita ada kesepakatan

Anda
Lo dimana biar gue samperin

Dhea Amanda
Nah gitu donk! Gue di laboratorium

Rayan langsung beranjak dari kursinya, ketika hendak pergi tangannya langsung dicegat Sena.

"Lo mau ke mana?" tanya Sena.

Wajah Rayyan langsung panik. otaknya sudah dikerahkan untuk mencari-cari sebuah alasan yang pas.

"Mau ke kantor kepala sekolah" jawabnya.

dan Sena hanya berOh ria saja lalu melepaskan cekalan tangannya. Rayyan pun pergi dari perpustakaan.

✨✨✨

Terlihat Dhea yang sedang menunggu di laboratorium.

Dhea mengenakan jas lab nya yang terlihat fokus dengan beberapa cairan kimia tersebut.

Tak butuh berapa lama, Rayyan pun datang dan menghampiri Dhea.

Terlihat sekali wajah kesalnya Rayyan karena harus berurusan dengan Dhea.

Dhea menatap Rayyan tanpa berbicara sepatah kata pun. Rayyan begitu heran karena Dhea tidak bicara dengannya. Bukankah alasan dia diminta bertemu di laboratorium untuk membicarakan kesepakatan mereka.

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang