PMS Yang Meresahkan

345 44 0
                                    

UPDATE SETIAP SENIN SAMPAI JUM'AT

Happy Reading 🥳
-
-
-
-

Pagi ini karena kebetulan hari Weekend, dan kebetulan juga Sena sedang halangan jadi gadis itu masih bergelut di kasurnya dan masih menjelajahi alam mimpi.

"Sayang bangun, sampai kapan tidurnya?" Suara bariton itu membuat Sena melenguh. Dia perlahan membuka matanya. Dilihatnya laki laki tampan yang terlihat segar. Nizam memang sudah mandi sebelum sholat subuh.

Dan sekarang bahkan sudah jam 07.00. "perut kamu udah enakan?" Tanyanya. Sena menggeleng. "Mau aku usapin lagi perutnya?" Tawar Nizam. Gadis itu kembali menggeleng.

"Terus maunya apa sayang?" Tanya Nizam gemas. "Mau Abang" Sena langsung bangkit dari kasurnya dan berjalan dengan langkah gontai menuju kamar Rayyan.

Nizam menaikkan sebelah alisnya menatap heran pada Istrinya itu.

Sena yang berjalan sempoyongan langsung masuk ke kamar Rayyan karena pintunya juga tidak terkunci.

Rayyan mengernyitkan keningnya menatap Sena yang menghampirinya ke kamar. Lihatlah gadis itu acak acakan, bahkan masih memakai piyamanya.

Sena langsung duduk di samping Rayyan sambil memeluknya erat dari samping.

"Ngapain Lo?" Tanya Rayyan.

"Kangen Abang huwaaaa" rengeknya.

"Tumben?" Tanya Rayyan.

"Kok tumben sih! Orang tiap hari gue kangen sama Lo"

"Kenapa sih aneh banget, udah punya suami juga, masih aja manja ke gue" ketus Rayyan.

"Biarin si, kan sama Abang sendiri" ucapnya.

Nizam tiba tiba menyusul Sena. Dia ikut duduk di samping Sena. Gadis itu tidak bergeming dan tetap memeluk Rayyan.

"Kenapa?" Tanya Rayyan.

Nizam membuat gerakan di mulutnya tanpa Suara, menginterupsi Rayyan bahwa Sena sedang PMS.

"Lepas ih Na!" Ucap Rayyan yang berusaha melepas pelukan Sena.

"GAKMAU ABANG!" Teriaknya yang membuat Rayyan menutup telinganya pasalnya gadis itu berteriak di samping telinganya.

"Sama aku aja ya Na meluknya" saran Nizam.

Rayyan memutar kedua bola matanya malas. Bisa bisanya sahabatnya ini bucin dengan Adiknya.

Rayyan merasa pelukan itu mulai melonggar. Kini Sena sudah melepaskan pelukannya dari Rayyan. Dengan mata imutnya Sena menatap Nizam, seakan meminta izin bahwa dia ingin memeluk Nizam.

Nizam merasa ke Gemasan dengan ekspektasi Sena, dia langsung merentangkan tangannya kepada Sena. Dengan Cepat Sena langsung memeluk Nizam.

Rayyan melongo melihat kejadian uwu itu. Bisa bisanya dua makhluk ini bermesraan di hadapannya, bukankah tidak sopan.

"Bisa keluar gak dari kamar gue"

My Secret Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang