Setelah beberapa hari tidak masuk sekolah, pagi itu Jeno telah diizinkan untuk pergi ke sekolahnya karena dirinya sudah merasa baikan dan dinyatakan sembuh dari sakit tipes yang beberapa hari lalu membuat tubuhnya tak berdaya. Terkurung di dalam rumah besar milik ayahnya selama ia sakit itu membuatnya sangat muak dan ingin cepat-cepat keluar untuk kembali bertemu teman-temannya di sekolah. Pagi itu, ia membuat gempar seluruh murid di sekolahnya karena ada sesuatu hal yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya darinya.
"Wiihhh!!! Itu Jeno bukan, sih?!", ucap Reyhan.
"Makin cakep aja tuh bocah dari kemaren ngga masuk, sekalinya masuk langsung bikin geger satu sekolah", ucap Candra.
"Ngga usah heran sama Jeno. Selalu aja bikin cewek-cewek makin gila liatin dia yang makin ke sini makin keliatan susah digapai", ucap Naresh.
"Sebenernya lu ngomong gitu juga buat diri lu sendiri kan, Na?! Lu juga sama kali! Susah digapai!", ucap Candra.
"Gua udah dapet, kok. Lu aja yang ngga tau", ucap Naresh.
"Wah, siapa Na?! Jangan bilang si Cantika?!", ucap Candra.
"Bukan, kok", ucap Naresh.
"Terus?", ucap Reyhan.
"Ada lah, beberapa", ucap Naresh.
"Hah?! Beberapa?! Lu punya cewek berapa, Na?!", ucap Reyhan.
"Sebenernya, hari ini gua jadian sama 3 cewek, sih. Ngga tau nanti siang bakal nambah apa engga", ucap Naresh.
"Lu ngomong gitu kayak orang ngga punya dosa lu, Na! Bisa-bisanya lu pacarin cewek banyak banget cuma dalam waktu sehari", ucap Candra.
"Ya ngga pa-pa kali. Namanya juga anak muda. Ngga usah serius-serius amat, lah", ucap Naresh.
"Gila lu, Na", ucap Reyhan.
Jeno tampak membuka helm full face-nya. Setelah itu, ia menata sedikit rambutnya yang terlihat berantakan, membuat seluruh murid perempuan di sekolahnya sampai berteriak histeris karena tidak tahan memandang ketampanannya yang begitu tidak manusiawi.
Anjir! Jeno ganteng banget!
Calon suami gua!
Anak tunggal kaya raya, cuy!
Idaman kaum hawa!
Hilang kewarasan!
Jeno minta dipacarin!!!
Plis, gua pengen minta bokap gua jodohin gua sama Jeno!
Nangis banget liat cowok seganteng Jeno, satu sekolah lagi!
Aduh, maknya ngidam apaan dulu sih waktu hamil dia?! Heran, bisa-bisanya punya anak seganteng Jeno!
Ngga rela kalo bentar lagi kak Jeno lulus!
Kak Jeno sukanya yang seumuran apa yang kayak sama adek kelas gitu, sih?
Tutor jadi pacarnya Jeno, dong!
Begitulah kira-kira suara para murid perempuan yang heboh membicarakan putra tampan satu-satunya milik Devan. Jeno lalu turun dari motornya setelah memarkirkan sepeda motornya dan berjalan ke arah para sahabatnya yang menunggunya di depan kelas mereka yang kebetulan memang dekat dengan area parkir.
Saat Jeno melewati teman-teman perempuannya, ia tampak diam dan cuek saja. Namun, saat teman-teman perempuannya itu menyapanya sampai berteriak memanggil namanya, ia membalas mereka dengan senyumnya yang semakin membuat para teman perempuannya itu tidak tertolong lagi kewarasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peluk Aku, Bunda√
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!! ❌ (𝐿𝐸𝑁𝐺𝐾𝐴𝑃 !!) "Ayah, bisakah ayah kembalikan bunda? Aku butuh bunda,"