🌹Part 21🌹

351 5 0
                                    

Happy Reading ✓





Typo bertebaran ⚠️

=======================================================

"Gan gawat"adu Akbar dengan wajah panik. Mereka sekarang sudah berada di penginapan setelah acara pernikahan tadi. Lebih tepatnya ruang tamu penginapan.

Ergan hanya mengangkat alisnya tanda bertanya 'apa?'

"Barusan Naga nelpon gw,katanya markas di serang dan lebih parahnya lagi Aldo terkena lemparan batu dari mereka."ujar Akbar yang membuat Ergan mengepalkan tangannya.

Memang Aldo tidak ikut ke Bandung karena sedang bermain ke markas.

"Bangsat"erang Ergan emosi. "Kita pulang sekarang"tegasnya.

Setelah mengatakan itu, Ergan segera menemui Riva dan yang lain nya di ruang keluarga dan diikuti Akbar dibelakangnya.

"Va"panggil Ergan.

"Kenapa?"balas Riva.

"Kita pulang"ujar Ergan yang membuat kerutan di kening semua orang.

"Loh kenapa bang? Bukannya kalian mau liburan selama 1 Minggu ya? Ini baru dua hari kalian liburan?"tanya Melani bingung.

"Markas di serang dan Aldo terkena serangan itu"bukan itu bukan Ergan tetapi Akbar.

"Astagfirullah "kaget mereka semua.

"Trus Aldo gimana?"tanya Arumi khawatir.

"Aldo baik Tante,kata Naga lukanya gak terlalu parah"balas Akbar yang membuat mereka bernafas lega.

"Kita pulang"sahut Riva dan dengan cepat ia melangkahkan kakinya menuju kamar untuk bersiap dan ikuti oleh yang lain.







                              ***

Riva dan yang lainnya sudah tiba di Jakarta beberapa menit yang lalu. Ergan,Riva  beserta inti Aodra segera pergi ke markas untuk mencek kondisi markas.

Sebenarnya Ergan melarang Riva untuk ikut ke markas dengan nya,namun  Riva kekeh untuk ikut karena mencemaskan keadaan Aldo.

Setiba nya di markas,kondisi markas sudah tak berbentuk lagi,pecahan kaca bertebaran di mana - mana akibat penyerangan yang terjadi.

Brakk

Ergan mendobrak pintu markas dengan sangat keras membuat anggota - anggota yang berada di markas terkejut akan kedatangan bos mereka.

"Bagaimana bisa?" Tanya Ergan dengan sorot tajamnya.

"Kita gak tau bos,tiba - tiba saja granat datang dan nyerang markas. Di situ kita sedang tidak siap akan penyerangan tiba - tiba"jawab salah satu anggota Aodra.

Granat merupakan rival geng Aodra. Mereka selalu saja mengusik ketenangan Aodra demi merebut posisi Aodra yang menjadi geng motor no 1 di Jakarta.

"Keadaan?"tanya Ergan.

"Gak ada yang terkena luka serius bos"balas salah satu anggota Aodra.

"Aldo?"tanya Riva.

"Bos kecil sedang berada di kamar dengan Naga buketu"balas salah satu dari mereka. Aldo memang di panggil 'bos kecil' oleh anggota Aodra karena anak angkat dari sang ketua mereka.

"Obati luka kalian,gw keatas"pamit Ergan yang di ikuti oleh Riva. Sedangkan inti Aodra bergabung dengan para anggota untuk mengobati luka mereka.

Ceklek

"Bos"ujar Naga yang sedang mengendong Aldo.

"Gimana?"tanya Ergan.

"Aman bos,cuman luka kecil. Ni bocil juga gak nangis"seru Naga. Memang benar adanya,Aldo tidak menangis bahkan meringis sedikit pun saat terkena lemparan batu tadi.

"Sini"pinta Riva. Dengan segera Naga memberikan Aldo keada Riva.

"Trus?"tanya Ergan yang tidak di mengerti Naga.

"Apanya bos?"tanya Naga bingung.

"Kenapa lo gendong kalo dia gak nangis?"jelas Ergan.

"Owh itu,tadi dia minta di gendong sebelum tidur"jawab Naga.

"Hmm"dehem Ergan.

"Kalo gitu gw ke bawah dulu bos"pamit Naga dan meninggalkan keluarga kecil itu di kamar.

"Mommy"lirih Aldo. Tadinya Riva ingin meletakan Aldo di atas brankar ,namun terlambat karena Aldo kebangun terlebih dahulu.

"Sakit?"tanya Riva khawatir seraya mengelus kening Aldo yang terkena lemparan batu.

"Dikit"balas Aldo tertahan karena ia meletakkan wajahnya di ceruk leher Riva.

"Tadi nangis?"

"Nda dong,Ado Tan tuat"ujar Aldo sambil mengangkat wajahnya dari ceruk leher Riva.

"Good,kita seorang cowok gak boleh lemah"tambah Ergan seraya mengusap kening Aldo.

"Udah sekarang tidur lagi gih,udah malam"ujar Riva.

"Baleng mommy"sahut Aldo.

"Oke,hayuk"ajak Riva.

"Daddy boleh ikut?"tanya Ergan. Entah keberanian dari mana ia mengatakan seperti itu. Ia takut jika Riva akan risih dengan kehadirannya.

"Ehmm boyeh mom?"tanya Aldo.

"Boleh"jawab Riva. Sebenarnya Riva ragu ingin bilang apa,namun karena ia dan Ergan sudah menikah gak papa kan.

setelah mendengar jawaban itu,Ergan segera naik ke atas ranjang dan tidur di sebelah Aldo. Jadi Aldo terhimpit oleh Ergan dan riva di sisi kiri dan kanannya.

























                          ~∆°∆~

Vote and komen👌

Satu suara beribu makna bagi karyaku☺️

BOYFRIEND MY HUSBAND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang