🌹 Part 44 🌹

397 10 0
                                    

Happy Reading ✓





Typo bertebaran ⚠️
=======================================================

Pagi ini Riva di buat kelimpungan sama sikapnya Ergan yang lagi demam tinggi. Entah apa yang di lakukan laki - laki itu semalam sehingga ia bisa mengalami demam tinggi seperti ini.

"Gan, bangun dulu"pinta Riva.

"Pusing va"lirih Ergan di dalam pelukan Riva.

"Makanya bangun dulu,bersih - bersih dulu habis itu istirahat lagi"ujar Riva dengan sedikit lembut. Ingat hanya sedikit.

"Nanti"lirih Ergan sambil mengeratkan pelukannya.

"Lo ngapain sih semalam,kenapa bisa demam gini coba. Mana tinggi lagi panasnya" omel Riva.

"Kehujanan"ujar Ergan dengan suara seraknya.

"Udah tau hujan bukannya neduh malah terobos"omel Riva. "Minggir dulu,gw bikinin bubur sama teh anget dulu"

Dengan berat hati Ergan menggeser posisi tidurnya agar Riva bisa pergi ke dapur.

"Jangan lama"pinta Ergan saat Riva baru membuka pintu kamar mereka. Sedangkan Riva hanya memutar bola mata nya malas melihat kelakuan Ergan.

                          ***

Setelah membuat bubur dan segelas teh hangat untuk Ergan,dengan segera Riva membawa nampan tersebut ke kamarnya. Tak lupa pula ia membawa obat penurun panas untuk Ergan.

"Mommy"panggil Aldo yang Baru saja turun dari kamarnya.

"Hemm?"

"Mommy nda cekola?"tanya Aldo bingung. Biasanya jam segini mommy nya itu sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Mommy ngga sekolah dulu,mommy mau rawat Daddy yang lagi demam"jawab Riva.

"Daddy cakit?"

"Iya,demam nya tinggi. Kamu udah sarapan?"tanya Riva.

"Ini mau calapan,Pi nanti aja deh. Ado au liyat Daddy duyu"ujar Aldo.

"No,kamu sarapan dulu baru boleh liat Daddy"ujar Riva.

"Ntal Agi aja momm,Ado liyat Daddy duyu"kekeh Aldo.

"Sarapan dulu sayang. Bibi udah masak banyak Lo tadi, masak iya kamu gak makan. Nanti bibi nya sedih gimana?. Sarapan dulu ya habis itu baru bisa liat Daddy"ujar Riva memberi pengertian.

"Ote mommy,Ado calapan duyu"Dengan cepat ia melangkah ke meja makan untuk melaksanakan sarapannya.

Riva yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Setelahnya ia berjalan menuju kamarnya untuk memberikan bubur buatannya kepada Ergan.

                        ***

Sedangkan di tempat lain,lebih tepatnya parkiran SMA merah putih para inti Aodra dan Naila dkk sedang berada di parkiran menunggu Ergan Riva yang belum tiba di sekolah.

"Ini si bos kemana dah tumben jam segini belum datang. Biasanya udah nangkring duluan di parkiran" heran Rozi.

"Padahal bentar lagi mau masuk. Gak mungkin kan kak Riva telat kalo gak ada problem"sahut Naila.

"Emang Riva gak ada ngabarin Lo Nai?"tanya Lena.

"Gak ada"jawab Naila.

"Coba Lo telpon Nai,mana tau ada kendala di jalan "saran Dara.

"Bentar,gw telpon dulu"ujar Naila.

Drrrtt ..drrrtt..

"Belum juga gw telpon,udah nelpon duluan"ujar Naila saat mendapat telponan dari kakaknya.

"Angkat Nai"suruh Vani.

"Halo assalamualaikum, kak Lo dimana? Bentar lagi bel"

"........."

"Ada nih di dekat gw,kenapa emang?"

"............"

"Oh oke,ntar gw bilang pada mereka. Y udah gw tutup dulu ye kak. Udah bel"

"......"

Tut..Tut.

"Kenapa?"tanya Gibran.

"Owh itu,kak Riva gak masuk karna bang Ergan lagi demam tinggi. Jadi dia minta izinin"ujar Naila.

"Lah bisa sakit juga si bos"heran Rozi.

Pletakk

"Si bos manusia kalo Lo lupa"ujar Akbar setelah menoyor kepala Rozi.

"Sakit asu"ujar Rozi.

"Masuk,udah bel"seru Gibran sambil menarik tangan Naila yang mendapat sorakan dari teman - temannya.






















                            ~∆°∆~

Aku up hari ini ygy☺️

#Satu suara berjuta makna☺️

BOYFRIEND MY HUSBAND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang