🌹 Part 31 🌹

333 5 0
                                    

Happy Reading ✓





Typo bertebaran ⚠️

=======================================================

"Grace"lirih Naila.

Dengan brutal Riva menyerang mereka tanpa ampun sehingga membuat sekelompok orang yang mengepungnya tadi langsung tepar dijalan. Entah itu luka - luka atau pingsan. Riva terus saja melawan mereka hingga sebuah panggilan menghentikan aksinya.

"RIVA"

"KAK GRACE"

Teriakan dari Ergan dan Naila membuat aksi Riva terhenti. Melihat itu,dengan cepat Ergan berlari kearah Riva,namun Riva sudah lebih dulu jatuh pingsan di jalanan.

"MOMMYYY" pekik Aldo dalam pelukan Naila.

                       ***

"Apa yang terjadi?"tanya Ergan kepada Naila.

Saat ini mereka sedang berada di rumah sakit menunggu Riva di tangani sama dokter. Karena luka di punggung Riva membuat ia harus dibawa ke rumah sakit.

"Tadi tu......"Naila menceritakan semuanya tapi tidak dengan alter ego nya Riva.

"Uty, mommy pasti angun Tan?"tanya Aldo lirih di gendongan Naila.

"Mommy pasti bangun sayang,kita doakan saja supaya mommy  cepat bangun"ujar Naila  menenangkan Aldo.

"Sini boy,bareng Daddy"ujar Ergan sambil mengambil alih Aldo dari gendongan Naila.

"Daddy"panggil Aldo dengan mata sayu nya karena sudah mengantuk sedari tadi.

"Sutss,sekarang tidur ya. Nanti pasti mommy bangun"ujar Ergan seraya menepuk-nepuk pelan punggung Aldo.

"Tapi kenapa rambutnya neng cantik bisa berubah menjadi putih?"tanya Rozi yang sedari tadi diam mendengarkan penjelasan dari Naila.

"Dan kenapa Lo manggilnya Grace bukan Riva?"tambah Gibran.

"Sejak kapan Riva bisa berkelahi?"ujar Akbar yang bingung.

Mereka menyerang Naila dengan pertanyaan yang tak mungkin bisa ia jawab.

"Ada yang Lo tutupi dari kita?"selidik Gibran.

"Jelasin"tukas Ergan.

Naila dibuat bingung dan takut mendengar nada intimidasi dari Ergan dan juga inti Aodra. Tapi ia juga tidak mungkin untuk menjelaskan semuanya.

"Sebenarnya..........."

"Kelurga pasien"ujar seorang dokter yang baru saja menangani kondisi Riva.

"Saya suaminya dok"sahut Ergan dengan cepat. Mereka semua dibuat cemas dengan kondisi Riva,berbeda dengan Naila yang menghela nafas lega karena ia tidak jadi menjelaskan semuanya.

"Gimana kondisi istri saya dok?"tanya Ergan.

"Pasien tidak mengalami luka yang serius,hanya sedikit goresan di sekitar punggung itupun tidak terlalu dalam. Jadi pasien sudah bisa pulang hari ini tapi tunggu infusnya habis dulu"jelas dokter itu yang membuat semua orang merasa lega.

"Boleh kami jenguk Kakak saya dok?"tanya Naila.

"Silahkan,tapi jangan membuat keributan" jelas sang dokter. "Saya permisi"tambahnya.

Ergan dan yang lain segera masuk untuk melihat kondisi Riva. Hati Ergan terasa teriris saat melihat Riva yang terbaring di atas brankar rumah sakit. Ia berjanji akan membalas apa yang sudah mereka perbuat kepada miliknya.



















                         ~∆°∆~

Satu suara berjuta makna☺️

BOYFRIEND MY HUSBAND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang