Happy Reading ✓
•
•
•
•
•
Typo bertebaran ⚠️
=======================================================Setelah menempuh jarak beberapa menit,akhirnya Riva dan juga Reza tiba di salah satu mall yang ada di pusat kota. Setelah mendapatkan tempat parkir,Reza,Riva dan juga Aldo turun dan berjalan memasuki mall tersebut.
"Kemana dulu kita?"tanya Reza.
"Serah"jawab Riva yang sedang membimbing tangan mungil milik Aldo.
Sedari tadi ia sudah risih dengan tatapan mata paa pengunjung yang ada di mall tersebut. Begitupun dengan Aldo yang gak senang di lihatin oleh orang banyak.
"Om cepat dikit dung,Ado dah licih di liyatin muyu"ujar Aldo cemberut.
"Hahaha,oke oke sekarang kita ke Timezone aja gimana?"tanya Reza yang udah menyamakan tingginya dengan Aldo.
"Ayo"ujar Aldo semangat.
"Trus?"tanya Riva.
"Apanya?"tanya Reza bingung.
"Hadiah nyokap Lo"jelas Riva.
"Nanti aja"ujar Reza sambil mengandeng tangan Aldo menuju ke timezone yang berada di lantai 4. Jadi posisinya Aldo berada di tengah-tengah Riva dan juga Reza.
***
Tak terasa hari sudah menunjukkan jam delapan malam. Saat ini Reza dan Riva sedang di perjalanan pulang menuju rumah orang tua Riva. Riva dan Aldo di antar oleh Reza sekalian Reza menjemput motornya yang tertinggal di rumah Riva.
"Eum va"panggil Reza memecahkan keheningan yang terjadi.
Riva hanya mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya ' apa?'
"Gw boleh nanya?"tanya Reza sambil melirik sekilas ke arah Aldo yang sedang tertidur di pangkuan Riva.
"Hemm"
"Tentang rumor itu? Eumm sorry kalo pertanyaan gw menyinggung Lo"ujar Reza.
"Sans,seperti yang Lo lihat"balas Riva.
"Jadi beneran?"
"Hmm"
"Oh_h oke,kalo Ergan?. Maksud gw Lo dekat banget ya sama Ergan sampe tadi nyokap Lo nanyain dia?"tanya Reza.
"Bonyok kami sahabat"balas Riva singkat.
Setelah itu terjadi keheningan di antara mereka berdua. Hingga mereka tiba di rumah Riva.
"Thanks ya va,kalo gitu gw pulang dulu. Salam buat bonyok"pamit Reza setelah mengambil motornya.
"Heem,thanks"balas Riva.
Setelah tidak melihat bayangan Reza,Riva segera memasuki rumahnya sambil menggendong Aldo yang udah tertidur pulas sedari tadi.
"Dari mana?"
Baru saja ia masuk,ia sudah di suguhi dengan pertanyaan berada datar dari seseorang di depannya itu.
"Keluar" jawab Riva tak kalah datar.
"Sama siapa?"Ergan masih bertanya dengan nada datarnya.
"Temen"balas Riva lalu meninggalkan Ergan sendiri di ruang keluarga. Ia naik ke lantai dua untuk menidurkan Aldo di kamarnya.
Setelah meletakan Aldo di kamar,Riva segera berjalan menuju kamarnya untuk membersih tubuhnya.
BRAKK
"Awwshh" ringis Riva saat tubuhnya di dorong Ergan ke dinding kamar mereka.
"Lo apa - apaan sih. Lepas gw mau mandi"ujar Riva sambil mendorong tubuh Ergan.
Bukannya bergeser,Ergan malah semakin merapatkan tubuhnya kearah Riva sehingga Riva bisa merasakan deru napas Ergan menerpa wajah.
"Minggir gak Lo"ujar Riva tajam namun di balas tak kalah tajam oleh Ergan.
"Mulai berani heem?"tanya Ergan dengan suara rendahnya membuat Riva bergidik ngeri mendengarkannya.
"Berani apa sih. Minggir gak Lo, gw mau mandi Ergan"ujar Riva.
"Udah berani keluar tanpa izin suami heem?. Udah berani pergi bareng cowok lain?"tanya Ergan beruntun dengan aura dinginnya.
Riva menelan saliva nya dalam untuk mengurangi rasa gugup yang melandanya.
Cup
Mata Riva membola saat Ergan dengan tiba - tiba mengecup bibirnya.
"Ini hukuman buat Lo yang udah berani keluar tanpa izin dari gw. Dan ini akan lebih parah jika Lo melakukannya sekali lagi. Paham cantik"ujar Ergan lembut.
Sedangkan Riva hanya membeku dengan wajah syok nya dengan apa yang barusan terjadi.
~∆°∆~
Gak dapat feel romance nya karna emng gak bisa bikin yang romance hihihi 😁
#Satu suara berjuta makna☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND MY HUSBAND(END)
Fiksi RemajaApa jadinya jika kita di tuduh berbuat sesuatu yang tidak kita lakukan? berusaha menjelaskan atau pasrah akan keadaan? Begitu pula yang terjadi diantara Riva dan Ergan. Dituduh berbuat sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sama sekali. Apa yang...