🌹Part 20🌹

367 8 0
                                    

Happy Reading ✓





Typo bertebaran⚠️

=======================================================

Matahari sudah mulai menampakkan dirinya dipagi hari yang cerah dan disambut oleh kicau - kicauan burung yang berterbangan kesana - kesini.

Disebuah ruangan yang sudah di persiapkan,Riva duduk didepan cermin sambil menatap pantulan dirinya yang sudah rapi bersama para sahabatnya.

Seperti ucapan kepala desa kemarin malam bahwa hari ini adalah hari dimana Riva dan juga Ergan mempertanggungjawabkan perbuatan yang sama sekali tidak mereka lakukan.

"Gila. Gak nyangka gw Lo udah mau nikah aja va"heboh Vani.

"Ho'oh,niat awal pergi untuk hiburan dari suntuknya pelajaran malah pulang - pulang bawa suami"tambah Lena.

"Ck brisik"ketus Riva.

"Emang bener ya kak apa yang disampaikan kepala desa tadi?"tanya Naila penasaran.

"Cuman salah paham"seru Riva.

"Salah paham gimana?"bingung Dara.

"Jadi .... " Riva menceritakan apa yang sebenarnya terjadi hingga mereka sampai seperti ini.

"OMG...OMG.... bibir Lo udah ngak perawan"heboh Vani saat mendengar cerita dari Riva.

"Suara Lo kak,ingat ini bukan Jakarta"ujar Nara.

"Hehehe piece✌️" balas Vani cengengesan.

Ceklek

Pintu ruangan terbuka menampilkan Arumi dan juga Melani yang sudah cantik dengan dandannya.

"Ma "panggil Riva lirih. Ia tau pasti mama nya kecewa dengan dirinya.

"Mama ngerti kok kak. Tapi kamu tetap harus mempertanggungjawabkan itu semua,karena ini udah peraturan desa ini sayang"ujar Arumi lembut.

"Maaf"ujar Riva sambil memeluk pinggang Arumi.

"Udah ngak papa. Udah dong nangisnya nanti make up nya luntur"ujar Arumi saat menyadari punggung Riva yang bergetar.

"Riva"panggil Melani. Riva mendongak dan tersenyum kearah Melani.

"Maaf Tante"ujar Riva.

"Udah ngak papa, harusnya Tante yang minta maaf atas nama anak Tante"seru Melani lembut.

"Masa manggilnya masih Tante sih?"cerocos Vani tiba-tiba yang membuat yang terkekeh.

"Oh iya,sekarang kamu manggilnya bunda sama kayak Ergan ya sayang"ujar Melani.

"Iya Bun"ujar Riva.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Arumi Rivaniasyah putri binti Ardiansyah dengan mas kawin tersebut tunai"

"Gimana para saksi?"

"SAH"

Air mata Riva jatuh saat mendengar kata sakral itu diucapkan oleh Ergan. Sekarang ia sudah sah menjadi milik orang lain di usia muda.

Ceklek

"Kak" panggil Arumi.

"Kamu sekarang sudah milik orang lain,patuhi kata suami mu dan jangan pernah melawannya. Sekarang surga kamu bukan mama lagi tapi suami kamu"tambah Arumi sambil memeluk tubuh Riva.

"Ma makasih selama ini udah rawat aku dengan tulus"ujar Riva dengan air mata yang mengalir di pipinya.

"Ingat Pesan mama,walaupun pernikahan ini gak seperti impian kakak,tapi jangan pernah melawan kepada suami kakak. Kalaupun ada masalah selesaikan dengan kepala dingin"saran Arumi.

"Sekarang kita keluar ya,kasihan yang lain udah nungguin"tambah Arumi.

Riva keluar dengan di tuntun oleh Arumi. Semua mata memandang kearah Riva yang begitu cantik dengan kebaya pengantin yang melekat pada tubuhnya. Begitupun dengan Ergan,ia bahkan tidak berkedip melihat Riva yang begitu cantik dari biasanya.

"Kedip kali bos,gak bakal hilang juga"sahut Rozi. Dengan cepat Ergan mengalihkan pandangannya dari Riva.

"Silahkan pengantin pria memasangkan cincin di jari pengantin wanita begitu pun sebaliknya"instruksi penghulu saat Riva sudah duduk disamping Ergan.

Ergan langsung saja memasangkan cincin di jari manis Riva. Begitupun dengan Riva yang melakukan hal yang sama.

Setelahnya Riva mengambil tangan Ergan dan menciumnya sesuai instruksi dari penghulu. Riva memejamkan matanya saat bibir hangat Ergan menempel di keningnya.

"Yang udah sah mah beda"goda Rozi membuat semua orang tertawa.
































































                          ~∆°∆~

BOYFRIEND MY HUSBAND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang