🌹 Part 39 🌹

306 6 0
                                    

Happy Reading ✓





Typo bertebaran ⚠️

=======================================================

"Ruangan?"

"Iya ya ampun,Lo itu pingsan selama dua hari tau gak. Bahkan Lo ngelewatin disaat Aldo lagi operasi"greget Naila.

"Operasi?"

"Iya,bang Ergan udah dapet pendonor untuk Aldo makanya kemaren Aldo udah bisa di operasi dan sekarang yang lain lagi nunggu Aldo sadar dari obat bius"jelas Naila.

"Eh eh Lo mo kemana kak"panik Naila saat melihat Riva yang turun dari brankarnya.

"Aldo"jawab Riva sambil meninggalkan Naila sendirian.


Ceklek

"Kak"panggil Arumi yang menyadari kehadiran Riva.

"Ma, Aldo?"tanya Riva.

"Sini nak duduk dulu"sahut Melani. Karena memang mereka berdua yang berada di ruangan Aldo. Sedangkan yang lain lagi pada sekolah.

Jika Kalian bertanya mengapa Naila tidak sekolah? Jawabannya adalah paksaan dari Ergan. Yap,tadinya Ergan ingin menunggu Riva sadar dari pingsan nya namun ia dipaksa oleh sang bunda untuk pergi ke sekolah alhasil Naila lah yang menunggu Riva sadar dari pingsan nya.

"Gimana kondisi Aldo ma,Bun?"tanya Riva.

"Gini kak, Alhamdulillah Ergan udah nemu pendonor untuk Aldo. Dan kemarin juga Aldo udah di operasi dan operasinya berhasil. Kata dokter sebentar lagi Aldo akan sadar dari komanya" jelas Arumi.

"Lalu orangnya?"

"Orang yang mendonorkan darahnya untuk Aldo udah diurus sama Ergan nak"jelas Melani.

Riva hanya mengangguk pertanda  ia mengerti. Ia merasa lega mendengar bahwa putranya itu baik - baik saja.

                             ***

Malam ini ruangan Aldo dipenuhi oleh Ergan dkk serta Naga dan juga Naila dkk. Mereka ingin menjenguk Aldo yang katanya udah sadar dari komanya. Memang benar,siang tadi Aldo baru saja bangun dari tidur panjang.

"Mommy"panggil Aldo.

"Kenapa hemm?"jawab Riva.

"Mommy tenapa?"

"Kenapa apa nya?"bingung Riva. Bukannya menjawab Aldo malah mengkode agar Riva mendekat kearahnya.

Riva yang mengerti langsung disamping brankar Aldo. "Kenapa?"

"Mommy nangis? Kok Matana melah?"tanya Aldo sambil mengusap pipi Riva.

"Mommy gak nangis kok"bohong Riva. Padahal belakangan ini ia sering menangis karena Aldo yang tak kunjung sadar.

"Bohong Tan?"selidik Aldo penuh curiga.

"Daddy"panggil Aldo.

"Hem?"

"Mommy tenapa? Daddy nda malahin mommy Tan?"tanya Aldo memicingkan mata nya curiga kearah Ergan.

Ergan hanya memutar mata nya malas melihat kelakuan Aldo. Entah kenapa setelah sadar sifat posesifnya semakin meningkat.

"Gak"balas Ergan datar. Dia langsung aja menduduki dirinya di kursi samping brankar.

"Selius Daddy ihhh"kesal Aldo.

"Ngga boy. Daddy gak marahin mommy,mommy mu aja yang cengeng"ledek Ergan.

Riva yang mendengar itu sontak menatap Ergan dengan tajam,sedangkan sang empu hanya acuh.

Sedangkan yang lain hanya menatap drama keluarga kecil itu dengan jengah. Sudah biasa bagi mereka menyaksikan drama keluarga kecil ini.

"Woyy cil"panggil Naga setelah lama terdiam.

Merasa terpanggil,Aldo pun menolehkan kepalanya kearah Naga.

"Apa?"sewot Aldo.

"Sewot bat Lo"sinis Naga. Sungguh ia rindu dengan bocil satu ini,walaupun terkadang ngeselin tapi tak urung juga ia menyayangi nya.

"Gak kangen apa Lo ma gw?"tanya Naga dengan nada sendu _ lebih tepatnya pura - pura.

"Kangen"jeda Aldo yang langsung menerbitkan senyum di bibir Naga.

"Ngen mukul om jeyek"lanjut Aldo sambil tertawa.

"Yee tuyul"geram Naga.

"Tuyul apa?"tanya Aldo dengan wajah polosnya yang membuat semua orang gemas terhadapnya.

"Tuyul itu bocah yang suka mencuri"timpal Rozi.

"Om jeyek dong"ujar Aldo.

"Kok gw?"

"Ya Tan om jeyek seling menculi pelmen sama jajanan aku"ujar Aldo dengan santai yang membuat tawa mereka pecah diruang itu.

"Dah lah malas gw sama Lo,mending pulang"ujar Naga sambil berjalan kearah pintu.

"Om jeyek ngambek"ejek Aldo. Yang di acuhkan oleh Naga.

"OMM"panggil Aldo disaat Naga ingin membuka pintu.

"Apa"sewot Naga.

"Telima kasih dah datang,aku juga kangen ma om jeyek"ucap Aldo sambil tersenyum.


















                             ~∆°∆~

Satu suara berjuta makna☺️

BOYFRIEND MY HUSBAND(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang