Happy reading✓
•
•
•
•
•
Typo bertebaran ⚠️
=======================================================5 tahun kemudian.
Di salah satu negara yang ada Eropa lebih tepatnya di negara Italia. Terdapat seorang bocah perempuan yang sedang bermain dengan hewan peliharaan nya di taman belakang.
"Vina ayo masuk,kita di suluh mam ma mommy"teriak anak laki-laki kepada anak perempuan yang ia panggil Vina itu.
"Bental bang no,aku macukin duyu mpus na"teriak gadis kecil bernama Vina tersebut.
Setelah meletakan hewan peliharaan yang ia beri nama mpus itu,langsung saja ia berlari masuk ke dalam rumah.
"Vina jangan lari-lari,nanti jatuh"instruksi dari arah tangga membuat langkah Vina berhenti. Di sana terlihat sosok paruh baya yang perkasa sedang menatapnya tajam.
"Hehe solly uncle" ujar Vani cengengesan.
"Hmm,jangan di ulangi lagi"
"Nji"
"Uncle,Vina ayok. Vano dah lapal"teriak bocah laki-laki dari meja makan.
"Sabal napa,bang no itu nda boyeh bulu-bulu nti kecelek lacain"gerutu Vina.
"Udah-udah,mari kita makan"ajak wanita paruh baya kepada mereka.
Mereka pun makan dengan nikmat tanpa ada suara selain dentingan sendok dan garpu. Setelah makan,mereka memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga.
"Va kapan kamu nemuin mereka?"tanya Alvaro kepada Riva.
Yups Riva yang di kabarkan udah meninggal dunia. Saat kecelakaan terjadi,Alvaro yang notabenya Kakak sepupu Riva dari pihak ayah langsung saja membawanya ke negara ini.
"Aku gak tau kak. Aku takut ngecewain mereka"jawab Riva sendu.
"Uncle jangan bikin mommy Vano nangis"geram Vano. Austin Alvano Ergantara anak kedua dari Riva dan Ergan.
"Mommy jangan cedih dong,nti Vina ikutin cedih nih"ujar Vina cemberut. Auryn Alvina Ergantara, anak ketiga dan kembaran dari Vano.
"Mommy gak nangis kok"ujar Riva menghapus air matanya.
"Mommy mau nanya boleh?"tanya Riva yang di angguki oleh si kembar.
"Mau nanya apa mom?"tanya Vano.
"Kalian mau ketemu Daddy?"
"Daddy?"bingung Vano.
"Mau,Vani mau ketemu ma Daddy"ujar Vina semangat.
"Iya, di Indonesia. Mau?"tanya Riva sekali lagi kepada anak kedua nya itu.
"Mommy yakin?"tanya Vano. Memang Vano sudah mengetahui kisah mommy dengan Daddy dari uncle nya itu. Walaupun masih berumur 5 tahun tapi Vano sudah mengerti dengan hal begituan.
"Mang tenapa?"bingung Vina.
Walaupun mereka kembar,tapi logat bicara mereka jauh berbeda. Jika Vano hanya susah dalam penyebutan huruf R maka lain dengan Vina yang susah dalam penyebutan beberapa huruf. Hingga Vina lebih terlihat cadel daripada Vano.
"Sayang,kamu ikut uncle dulu yuk. Kita beli eskrim"ajak Alvaro.
"Benelan ya uncle beyi esklim na"tunjuk Vina kepada Alvaro.
"Iya,yuk pergi"ajak Alvaro.
"Mom,bang no Vina pelgi duyu ya,beyi esklim"pamit Vina.
"Gak boleh_"
"Lebih dali dua"potong Vina sebelum Riva menyelesaikan ucapannya.
"Dah,acalamuatum"pamit Vina.
"Bang"panggil Riva saat melihat Vano yang hanya diam saja.
"Mommy tau kamu udah ngerti semuanya. Sekarang mommy tanya,kamu gak mau ketemu Daddy dan Abang kamu?"tanya Riva sambil menatap mata teduh sang anak.
Sedangkan Vano hanya diam mendengar pertanyaan sang mommy.
"Kamu beneran gak mau ya,y udah mommy gak akan maksa kamu. Mommy cuman ingin kamu dan adek ketemu sama Daddy dan yang lainnya. Tapi kalo kamu gak mau mommy gak maksa"ujar Riva sambil mengusap kepala sang putra.
"Mommy ke belakang dulu ya,mau bikin cemilan"pamit Riva kepada Vano.
Sedangkan Vano hanya menatap sendu kearah punggung Riva. Bukan ia gak mau untuk ketemu sama Daddy,tapi ia gak mau mommy nya semakin sedih jika pulang ke Indonesia. Apalagi jika sang mommy di kabarkan
Sudah meninggal. Ia juga rindu sama daddy nya,sosok yang belum pernah ia maupun Vina bertemu pandang dengan sang Daddy.~∆°∆~
Lanjut gak nih??
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYFRIEND MY HUSBAND(END)
Fiksi RemajaApa jadinya jika kita di tuduh berbuat sesuatu yang tidak kita lakukan? berusaha menjelaskan atau pasrah akan keadaan? Begitu pula yang terjadi diantara Riva dan Ergan. Dituduh berbuat sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan sama sekali. Apa yang...