5. Sinyal?

426 35 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Sekian pembelajaran hari ini Ibu cukupkan. Kurang lebihnya mohon maaf, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Bu Laila -guru PAI, menyudahi pembelajaran hari ini.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab para murid kompak.

"Oh iya, tugasnya nanti dikumpulkan di meja saya, ya!" peringat Bu Laila sembari membereskan peralatan proyektor yang digunakan tadi.

Neisha yang melihat gurunya itu kerepotan, berinisiatif untuk membantu.

"April, lo kalau mau ke parkiran duluan gapapa. Gue mau bantuin Bu Laila dulu," ucap Neisha sebelum beranjak menghampiri Bu Laila.

April yang sedang berbicara dengan Sasha pun menoleh. "Owh, oke. Gue duluan bareng Sasha, lo nanti nyusul, ya!" Neisha mengiyakan itu kemudian melanjutkan niatnya.

"Eh, Neisha.. ada yang ingin ditanyakan tentang materi tadi?" tanya Bu Laila begitu menyadari kehadiran Neisha.

Neisha tersenyum lalu menggeleng. "Alhamdulillah, tidak, Bu."

"Boleh Neisha bantu, Bu?" ijin Neisha.

Bu Laila tersenyum lalu mengangguk dan berterimakasih atas bantuan muridnya itu.

Setelah mendapat persetujuan, langsung saja Neisha mengambil beberapa buku milik Bu Laila yang berada di meja, juga spiker milik gurunya itu untuk dibawakannya ke kantor. Menunggu gurunya berjalan terlebih dahulu, barulah Neisha mengikutinya di belakang sebagai bentuk hormat dan sopan terhadap sang guru.

•°•°•°•


Jamkos adalah waktu yang paling disukai oleh para siswa. Apalagi jam tersebut terjadi di jam pelajaran terakhir. Itu merupakan salah satu kenikmatan surga dunia bagi para murid yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dengan baik.

Seperti kelas XII IPA 2 ini. Kelas yang berada di paling ujung antara deretan kelas XII IPA, kini sedang mengadakan konser dadakan. Tanpa memikirkan kelas lain yang terganggu dengan kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, ada yang menjadi vokal mulai dari yang punya suara top, sampai yang pas-pasan pun juga ada, menabuh meja yang dijadikan gendang dadakan, gitaris, ada juga yang berjoget ria. Oh, masih ada lagi, yaitu menggalau.

Seperti Arden ini contohnya.

Ralat. Di lagu terakhir ini, yang tadinya pada asik berjoget, kini semua telah pindah haluan ke diam dengan kepala menunduk. Meresapi makna tersirat dari lagu yang di-request oleh Arden –Tak Ingin Usai.

"Aelah, lu yang request tapi lu juga yang paling galau." Arden mendongak, melihat siapa pemilik suara tersebut.

Wajah Alif terpampang jelas di depan wajahnya. Bahkan jaraknya sangat dekat karena Alif sengaja memajukan wajahnya.

Arden mendorong kepala Alif yang membuat sang empu melotot tajam.

"Berdosa kali kau dorong palaku!?" sungut Alif yang membuat Arden mendengus.

"Tua-an gue kalo lo lupa!" sahut Arden.

Alif meringis dan menepuk keningnya sendiri karena apa yang sahabatnya ucapkan itu memang benar.

"Balik kuy!" ajak Mashel menghampiri keduanya.

"Emang boleh?" tanya Arden polos.

"Khusus lo, nggak boleh," celetuk Rama, si ketua kelas XII IPA 2.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang