38. Bertemu Aven

220 12 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Ketika ego berhasil mengalahkanmu, maka bersiaplah dengan datangnya penyesalan."

•Mashel Aileen•
MAMH by sipsipp06

•••


Selama perjalanan, otak Mashel berpikir bagaimana caranya ia meminta maaf kepada sang istri. Mengucapkannya memang mudah, namun sebelum itu Mashel harus menyiapkan mental terlebih dahulu. Berlebihan memang, tapi itulah kenyataannya. Jika waktu itu dirinya yang berada di posisi Neisha, mungkin juga akan melakukan hal yang sama –nekat pergi walau sendirian.

Apa kamu tahu? Istrimu waktu itu bilang kalau suaminya tidak ikut hadir bersamanya karena sedang ikut Papa Egra keluar kota!

Mashel kini teringat akan kalimat yang mamanya ucapkan beberapa jam lalu. Dimana Neisha rela berbohong kepada ibunya sendiri demi menyelamatkan harga dirinya.

Kalau udah ketemu langsung minta maaf, pakai cara baik baik jangan sampai emosi

Pesan yang mamanya kirim setelah ia mengucapkan terimakasih, pun juga terlintas dalam ingatannya.

Sekali lagi, hati lelaki itu berdenyut sakit menyadari betapa bodohnya ia yang lebih mementingkan ego daripada perasaan Neisha.

"Shasa, maafin Mas.." lirihnya dengan menyebut nama sang istri dengan panggilan spesial -yang artinya lelaki itu mengucapkannya dengan tulus.

"Maaf.."

•°•°•°•


Setelah memakan waktu kurang dari dua jam dengan tujuan Jakarta – Bogor, kini Mashel sudah berada di depan sebuah bangunan dua lantai dengan halaman yang lumayan luas. Jika dilihat, rumah tersebut nampak sepi.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum!"

Mashel celingukan melihat sekitar. Dilihatnya lagi ponselnya yang menampilkan sebuah rute dari google maps.

"Bener deh titiknya. Ini juga masih ada tenda, belum dibongkar." Mashel berjalan ke jalanan depan rumah, berharap ada seseorang yang bisa ia tanya mengenai siapa pemilik rumah ini.

"Maaf, cari siapa ya?" seru seseorang di belakangnya.

Mendengar suara itu, hati Mashel berdesir. Suara itu seperti.. ia mengenal suara itu!

Dengan perlahan, Mashel membalikkan badannya. Dapat Mashel tangkap raut terkejut dari si pemilik suara tadi.

"Mas Mashel," lirih orang tadi yang tak lain adalah Neisha.

Mashel mengejar Neisha kala perempuan itu langsung balik badan dan akan masuk ke dalam rumah.

"Sha!" Mashel mencekal pergelangan tangan Neisha walaupun perempuan itu memberontak.

"Lepas!" pinta Neisha. Namun tentu saja Mashel tak akan melepaskannya.

"Maaf.." ucap Mashel setelah Neisha tak lagi meminta tangannya agar dilepaskan.

"Neisha, maafin Mas. Mas akui Mas salah nggak mau dengerin penjelasan kamu dulu waktu itu. Maafin Mas karena udah biarin kamu pergi sendiri. Maafin Mas juga karena nggak dateng saat pemakaman nenek. Maafin Mas, Sayang!" Cekalan Mashel berubah menjadi genggaman hangat.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang