30. Kebohongan?

236 18 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Semakin banyak hemoglobin, darahnya semakin merah. Semakin Lo percaya sama orang, maka kekecewaan akan terasah.
•sipsipp06•

•••


Begitu Mashel menghilang dibalik pintu, Neisha bergegas ke kamar. Niatnya ingin mandi karena ia belum mandi sore.

"Aduh, lupa!" ungkapnya saat teringat sesuatu.

"Pembalutnya kan, abis. Beli dulu aja ah!" gumamnya kemudian berjalan mendekati lemari guna mengambil hodie dan juga kerudung.

Tak lupa, Neisha mengirimkan pesan kepada Mashel bermaksud meminta izin keluar sebentar, lengkap dengan tempat mana yang akan ia kunjungi.

Selama kurang lebih 10 menit perjalanan dengan mengendarai motor berkecepatan sedang, Neisha sampai di sebuah supermarket.

Tujuan pertamanya adalah mencari barang keramat milik perempuan. Begitu benda yang dicari sudah dapat, Neisha berjalan menyusuri rak bagian mie instan.

Selesai dengan itu, tujuan selanjutnya adalah menyusuri rak bagian snack. Namun langkahnya terhenti secara otomatis begitu matanya menangkap siluet seorang lelaki yang sangat amat ia kenali. Lelaki itu tidak berjalan sendiri, melainkan bersama seorang perempuan yang sedang menenteng keranjang belanjaan milik supermarket. Keduanya terlihat mengobrol sebentar lalu kembali melanjutkan langkah ke rak lebih depan.

Tentu saja Neisha melihatnya karena posisinya satu lorong dengan keberadaan mereka. Jadi, Neisha masih bisa melihat keduanya, sampai akhirnya kedua orang tersebut menuju kasir.

Neisha masih diam di tempat hingga kedua orang tersebut keluar dari supermarket, barulah ia berjalan menuju kasir. Niatnya yang ingin mengambil snack serta barang lainnya pun tak jadi terlaksana, lantaran moodnya sudah berubah total.

Sepanjang perjalanan pulang ke apartemen, Neisha terus menggumamkan dzikir agar hatinya tenang. Namun tetap saja, pikirannya masih melayang kepada suaminya yang ternyata malah jalan dengan perempuan lain tanpa sepengetahuannya.

"Mungkin mereka lagi beli kebutuhan kerkom, Sha. Gapapa, husnudzon aja!" gumam Neisha berusaha positif thinking.

Sampai di apartemen, Neisha langsung mandi. Setidaknya guyuran air bisa menyamarkan air matanya yang sedari tadi mendesak ingin keluar.

•°•°•°•


Pukul 22.22, sepasang kekasih halal itu sudah berada di kamar.

"Mas," panggil Neisha membuat Mashel menoleh.

"Iya?"

"Katanya tadi baterai hp abis. Gamau di charge dulu?" Neisha bertanya sambil naik ke ranjang bersiap untuk tidur.

"Oh iya! Lupa. Makasih, Sayang!"

Neisha tersenyum tipis dan mengangguk.

"Kamu tadi keluar, Sha?" tanya Mashel membaca pesan dari Neisha, setelah ponselnya kembali menyala dan menampilkan beberapa notifikasi.

Neisha mengangguk. "Iya. Aku udah izin Mas, kok. Tapi karena barangnya keburu dipake, jadi aku ngga nunggu sampe kamu bales pesannya," jelas Neisha.

"Maaf, ya.. kamu belum ngebolehin tapi aku dah ngelanggar, hehe.." cengirnya kemudian.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang