25. Ungkapan

252 11 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


"Nyatanya, sekuat apapun aku mencoba untuk percaya, rasa ragu juga turut hadir."

•Neisha•
MAMH_by sipsipp06

BACANYA KALO PAS LAGI GA PUASA (DAH BUKA), YAA..

HAPPY READING!

•••

"Kak Mashel beneran cinta sama aku?" tanya gadis itu lirih, kemudian menunduk.

Mendengar penuturan tersebut, Mashel menatap gadisnya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

Walaupun sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari istrinya itu, Mashel tetap tersenyum dan bersikap tenang.

"Hey, coba tatap mata aku," pinta Mashel lembut seraya mengarahkan tatapan gadisnya tepat pada netranya.

"Apa yang membuat kamu ragu?"

Neisha menatap dalam manik mata Mashel. Pancaran kasih sayang penuh kelembutan, tersorot jelas dari mata tersebut.

Dan semakin lama serta dalam ia menyelami mata tersebut, semakin jelas terlihat bahwa lelaki itu memang tulus mencintainya. Terlihat dari pancaran ketulusan lelaki itu, juga respon hati nuraninya.

Tanpa sadar, air mata Neisha mengalir tanpa diminta.

"Hey.. kenapa nangis, hm?" Mashel mengusap lembut pipi yang basah milik gadis itu.

Neisha hanya mampu menggeleng dengan isakan yang kini terdengar semakin jelas.

"Don't cry, Sayang.." Mashel membawa Neisha kedalam dekapannya.

Dalam isaknya, Neisha berpikir.

Apakah aku sejahat itu, sampai sekarang masih ragu dengan perasaan suamiku sendiri?

Ya Allah..
Engkau yang maha membolak-balikkan hati manusia, tolong hapuslah perasaan ragu dalam diriku terhadap suamiku sendiri..

Dapat Neisha rasakan, tangan Mashel terus bergerak mengusap lembut kepalanya. Tak lupa dengan bisikan penenang.

Setelah dirasa Neisha lebih tenang, Mashel lantas berucap.

"Walaupun dulu kita menikah dengan keadaan belum saling mengenal secara nyata, tapi takdir kita lebih dahulu saling menyapa."

"Hati kecil ini lah yang memilihmu. Dia yang terus membisikkan kata tentangmu, sampai akhirnya aku berani memintamu langsung sama Papa." Mashel membawa tangan Neisha ke dadanya, kemudian mengecupnya lembut.

"Aku tau kita menikah dengan usia yang terbilang cukup muda," ungkap Mashel lagi dengan tangan mengelus kepala gadisnya.

"Aku juga udah memikirkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi dengan keputusan yang aku buat ini. Semuanya udah aku pikirkan matang-matang, Sayang.." tutur Mashel pelan namun tegas.

"Aku nggak akan biarin keluarga aku nantinya hidup dalam kesulitan. No.. I will try my best to make you happy later!" tegasnya.

Neisha menatap manik Mashel yang direspon oleh sang empu.

"Apakah kalimat ijab qobul yang aku ucapkan tak lantas membuat kamu yakin?" tanya Mashel serius.

Neisha menggeleng. "No.. Bukan tidak membuatku yakin. Tapi tetep aja, sekuat apapun aku mencoba untuk percaya dengan Kakak, rasa ragu juga turut hadir," ungkap Neisha berusaha terus terang akan perasaannya.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang