26. Antangin

231 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Kecewa itu pengaruhnya setan. Sama setan kok kalah. Lawan, donk!"

•Chelsea Aprilia•
MAMH_sipsipp06

•••


"Aku berangkat dulu, ya!" Mashel menghampiri Neisha yang sedang berbincang dengan April di sofa.

Neisha lantas berdiri dan mencium punggung tangan lelaki itu.

"Hati-hati, Kak. Nanti kalo udah sampe, jangan lupa kabarin." Mashel mengangguk.

"Assalamu'alaikum," ucapnya seraya mencium kening Neisha.

Lepas itu, Mashel melenggang keluar setelah sebelumnya mengangguk dan tersenyum singkat dengan April sebagai tanda pamit untuk menghargai tamunya itu.

"Wa'alaikumussalam."

"Ya Allah.. untung gue orangnya ga baperan!" celetuk April yang dibalas kekehan oleh Neisha.

"Makanya nikah!" sahut Neisha kemudian tertawa kecil.

April mendengus. "Lo kata nikah enak? Belom siap nyali, gue!"

Kali ini Neisha hanya meringis mendengar ucapan sahabatnya itu.

"Wait, tujuan gue ke sini tuh buat dapetin penjelasan dari lo. Tapi dari tadi kok malah ngoceh, ya?" monolog gadis itu yang membuat Neisha menghela napasnya. Pasti setelah ini sesi interogasi dimulai.

Memang tujuan April datang mengunjungi Neisha adalah untuk mendapatkan penjelasan mengenai hubungan sahabatnya itu dengan Si Kakak Kelasnya dulu.

Dan kebetulan juga, sore ini Mashel akan keluar. Jadi gadis itu bisa leluasa dalam menginterogasi sang sahabat.

Setiap Senin sore, Mashel akan ke kafe untuk mengecek segala sesuatunya yang berhubungan dengan usaha yang telah dikelolanya itu. Lalu pada hari Sabtu, Mashel akan ke kantor pusat pemotretan, yang dimana itu sudah menjadi pekerjaan tetapnya setelah lulus sekolah. Ia tak hanya sendiri, melainkan bersama Alif–sang sahabat, yang merupakan adik dari pemilik kantor tersebut.

Jika ditanya kenapa hari Senin kok malah jadwalnya ke kafe, itu karena kuliah di hari itu hanya sampai jam 10 pagi. Maka dimanfaatkanlah waktu luang itu dengan sebaik-baiknya.

Hari Minggu? No, itu adalah waktu untuk beristirahat sejenak dari dunia kerja dan pendidikan. Itulah yang lelaki itu pikirkan.

"Jadi, lo kapan nikah sama Si Kakek itu tadi??" tanya April tak sabaran.

"Namanya Kak Mashel, Pril!" tegur Neisha.

"Iya iyaa. Jd kapan??" tuntut gadis itu.

"Kelas 11 semester 2," jawab Neisha tanpa ragu.

"BUSET DAHH," seru April lantang.

"Astaghfirullah... Kaget, Prill!"

"Kelas 11?" ulang April tak percaya.

Neisha mengangguk ringan. "Iya."

"Kok bisa?? Lo kagak...?"

"Apa?" potong Neisha cepat. "Enggak, ya!" ucapnya yang paham maksud ucapan April.

April mengucap syukur dan menghela napas lega.

"Lo ga inget pas dulu gue minta ditemenin ke taman belakang kelas 12?" tanya Neisha.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang