33. Kecewa

168 8 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Cewek tu maunya dilembutin. Dia nangkepnya pake perasaan, bukan logika."

•Alif Ramadhan•
MAMH
•••


Di dalam mobil, dua orang berbeda kelamin sedang fokus dengan kegiatannya masing-masing. Ralat, lebih tepatnya hanya si perempuan yang fokus. Ah, bukan fokus lagi, lebih tepatnya perempuan itu sedang cosplay menjadi wartawan dadakan.

Sepanjang perjalanan, Mashel hanya berbicara seperlunya. Mengabaikan berbagai pertanyaan yang Nadia lontarkan. Pikirannya sedang bergelut dengan batinnya.

"Stop stopp.."

Srrttt

Mobil berhenti mendadak di pinggir jalan. Untung belakangnya sedang tidak ada kendaraan lain. Kalau ada, entahlah bagaimana keadaan mereka sekarang.

"Astagaa!" pekik Nadia sembari mengelus dadanya.

"Eh sorry sorry, gue lagi nggak fokus tadi," ucap Mashel merasa bersalah.

"Iya, gapapa." Nadia mengangguk.

"Kita coba cari di toko yang itu dulu," tunjuk Nadia ke toko buku tepat di samping mobil Mashel berhenti.

Mashel mengikuti arah tunjuk Nadia. Dan seketika itu pula, matanya membola sebab terkejut. Bukan, bukan karena tokonya. Melainkan karena salah satu pengunjung yang baru masuk ke dalam toko tersebut.

Tanpa kata, Mashel mulai memarkirkan mobilnya di depan toko. Pikirannya sudah merencanakan sesuatu untuk seseorang di dalam sana.

"Lo sekalian mau cari referensi nggak?" Nadia memecah keheningan yang tercipta antara keduanya sembari menelisik rak di depannya.

Merasa tak ada respon, Nadia menoleh.

"Shel?" panggil Nadia. Lagi, tak ada respon.

Merasa diacuhkan, Nadia lantas mengikuti arah pandangan Mashel yang menjadi sebab fokus lelaki itu.

Perempuan berjilbab abu dengan abaya hitam. Itulah objek yang Mashel lihat. Nadia menajamkan penglihatannya. Sepertinya perempuan itu tak asing di matanya.

Kembali, Nadia menatap Mashel yang kini sedang menatap perempuan itu dengan senyum di bibirnya. Namun bukan senyum manis, melainkan senyuman yang aneh bagi Nadia.

Ihh, gila senyumnya ngeri cuy! gidik Nadia hanya bisa membatin.

Karena merasa sedikit takut, Nadia kembali menyibukkan diri dengan mencari buku yang dicarinya.

"Nahh, akhirnya ketemu juga!" seru Nadia.

"Udah dapet?" tanya Mashel.

Nadia mengangguk pertanda sudah. Ia lantas memutar badannya berniat ingin menunjukkan buku tersebut kepada Mashel. Namun karena pandangannya terus tertuju pada buku, Nadia tak sengaja menyenggol orang yang sedang lewat di belakang tubuhnya. Alhasil, bahu Nadia mengenai rak hingga buku yang dipajang di bagian atas terjatuh, tepat di kepala Nadia. Mengetahui rak buku yang ia senggol dengan tidak sengaja, refleks tangannya digunakan untuk melindungi kepala dengan buku yang dibawanya.

Tak jauh beda dengan Mashel, dengan sigap tangannya menghalau buku yang terjatuh dari rak. Tak sampai situ, dengan tiba-tiba lelaki itu memeluk Nadia.

Nadia yang mendapat pelukan tiba-tiba itu merasa terkejut. Ia bingung dengan sikap temannya ini yang sangat cepat berubah-ubah. Bagaimana tidak bingung, tak ada suatu alasan yang logis untuk seorang Mashel memeluknya.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang