14. See you again, Jogja!

450 24 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jangan pernah perlihatkan apa yang tidak seharusnya orang lain liat dari diri kamu, kecuali dengan suami kamu."

•Mashel•


Pagi harinya, Mashel dan Neisha serta Vivi dengan keluarga kecilnya, akan pergi ke salah satu pantai berpasir putih di Jogja. Egra dan Lisa tidak ikut karena menemani Uti di rumah yang sudah tidak kuat jika harus ikut panas-panas di pantai.

Dikarenakan sore nanti akan pulang ke Jakarta, mereka memutuskan untuk sedikit refreshing sebelum nantinya kembali disibukkan oleh sekolah juga pekerjaan.

Tak sampai satu jam perjalanan, mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Kedua keluarga kecil itu kemudian berpisah untuk menikmati momen bersama pasangan.

"Kak, ayo lariii!" Neisha menarik tangan Mashel dan berlari dengan langkah kecilnya menuju bibir pantai.

Mashel mengikuti kemanapun istrinya pergi. Tak lupa, ia mengambil beberapa foto candid Neisha dari berbagai sisi dengan kamera yang dikalungkan di lehernya.

Puas lari-larian, Neisha jongkok. Mashel terus memperhatikan apa yang dilakukan istrinya itu.

Ternyata oh ternyata, Neisha menulis inisial nama mereka dalam garis berbentuk love di pasir.

Dengan bahagianya, Neisha bermain pasir. Tak lama dari itu, ombak datang menerjang tulisan tersebut hingga hurufnya hanya tinggal setengah.

Neisha mendesah kecewa.

"Yahh, padahal baru mau aku suruh Kakak fotoin!" ujarnya sedikit lesu. Namun sedetik setelah Mashel memperlihatkan gambar yang ada di kameranya, senyum Neisha kembali mengembang.

"Makasih banyak, Kak!"

Mashel sedikit tersentak kala Neisha refleks memeluknya sekilas sebelum kembali menikmati serunya bermain pasir pantai dengan ditemani kepiting kecil yang berlarian kesana-kemari.

Melihat Neisha yang begitu bahagia, Mashel tersenyum kemudian ikut jongkok dan bermain pasir.

"Sha," panggil Mashel membuat Neisha menoleh.

Tangan Mashel bergerak menggenggam tangan Neisha yang kini sudah duduk di atas bebatuan pinggir pantai.

Satu kecupan lembut Mashel berikan di punggung tangan mulus itu.

"Terimakasih. Terimakasih untuk semuanya," ucapnya disertai senyum tulus.

Pipi Neisha memanas mendapat perlakuan manis Mashel. Kepalanya mengangguk dengan senyum yang terbit di bibirnya.

"Terimakasih juga untuk semua yang udah Kakak perjuangin buat aku. Dan maaf kalau nantinya aku belum bisa jadi istri yang baik buat Kakak-"

"Shtt.. jangan diterusin." Mashel menempelkan telunjuknya di bibir Neisha.

"Kamu sekarang udah jadi tanggungjawab aku. Kalaupun apa yang tadi kamu ucapin terjadi, sepenuhnya itu salahku sebagai suami. Kita belajar dan berjuang sama-sama. Oke?" Neisha mengangguk masih dengan senyum manis yang terpatri indah di bibirnya.

"Boleh peluk?" ijin Mashel menatap dalam manik mata Neisha.

Neisha mengangguk kecil. Sedetik kemudian ia sudah berada dalam dekapan hangat sang suami.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang