7. Ta'aruf?

488 28 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Bukan bertemu lalu berjodoh, tapi karena jodoh maka bertemu."
-Ust.Agam Fachrul-
on wp MAMH_sipsipp06



"Langsung aja, Kak. Maaf, ada perlu apa, ya?" ucap Aneisha tegas.

Ya, Neisha memutuskan untuk menemui Si pengirim surat, yang ia ketahui bernama Mashel. Sesuai yang tertera dalam surat, Neisha datang bersama April.

April menunggu sedikit jauh dari taman, tetapi masih bisa melihat Neisha dan juga kakak kelasnya itu, Mashel.

Mashel tidak langsung menjawab, melainkan menatap Neisha beberapa detik. "Boleh mengenalmu?"

Kening Aneisha mengerut. "Mengenal gue, Kak?" ulang Aneisha menunjuk dirinya sendiri.

Tidak sopan memang jika lawan bicara menggunakan aku-kamu, tapi dibalasnya gue-lo. Apalagi dengan orang yang lebih tua. Neisha sadar itu.

Mashel mengangguk membenarkan ucapan Neisha.

"Alasan?" tanya Aneisha.

"Supaya lebih dekat," jawab Mashel singkat.

"Dalam hal?"

"Dalam hal ingin mengenalmu lebih dalam untuk nanti kedepan." Mashel menjawab dengan kalimat yang masih belum bisa Neisha pahami.

"Maksud Kakak?"

"Ta'aruf, mungkin."

Aneisha mematung mendengar jawaban Mashel.

Hah? Gue nggak salah denger, kan? Ta'aruf? batin Neisha. Sangat terkejut dengan penuturan kakak kelasnya ini.

Aneisha masih terdiam.

"Jadi? Apa boleh?" ulang Mashel.

Neisha memejamkan matanya sejenak dan menghembuskan napas pelan. "Buktikan keseriusan Kakak dengan datang ke rumah!"

"Permisi Kak, assalamu'alaikum."

Baru saja membalikkan badan, suara Mashel menghentikannya.

"Tunggu sebentar!" Neisha tidak jadi melangkah, namun tak juga membalikkan badannya.

"Boleh minta nomornya?" pinta Mashel.

"Untuk?"

"Menghubungimu."

Deg

"Maaf Kak, untuk saat ini lebih baik jangan!" putus Aneisha.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam.." jawab Mashel pelan sembari menatap Neisha yang berjalan semakin menjauh.

•°•°•°•

"Yuk, Pril!" April mendongakkan kepalanya. Sedikit terkejut dengan kedatangan Neisha karena sedari tadi ia sibuk dengan ponselnya.

April berdiri dari duduknya lalu menyimpan ponselnya ke saku. "Udah selesai?"

Neisha mengangguk.

"Bicara apa emang sampe sembunyi-sembunyi gini?"

"OHH GUE TAU!" potong April cepat kala Neisha baru akan menjawabnya.

"Pasti ditembak, ya? Cieee..." tebak April menggoda Neisha.

Neisha menghiraukan itu. "Maaf, ya, lama!" ucap Neisha merasa tak enak.

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang