بسم الله الرحمن الرحيم
•
•
•
"Hal dan niat baik itu nggak boleh ditunda-tunda. Dan masalah hasil, itu dipikir belakangan. Kita serahkan semuanya sama Allah."
•Papa Egra_Wp MAMH by sipsipp06•
Tak terasa, matahari kini sudah mulai mengurangi sinar panasnya. Tepat pukul tiga sore, Mashel sudah sampai di rumahnya.
Begitu selesai memarkirkan motor, menyimpan helm dan sepatu pada tempatnya, Mashel bergegas masuk ke dalam rumah dengan senyum yang terpancar dari wajahnya.
"Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumussalam," jawab seorang wanita yang sudah hampir berkepala lima, namun aura kecantikannya masih terpancar.
"MAA, KABAR BAIK DATANGG!" teriak Mashel menghampiri Lisa yang duduk di ruang keluarga yang sedang berkutat dengan beberapa lembar kertas serta pena di meja.
Lisa sedikit berdecak kesal. "Nggak usah teriak-teriak. Ini bukan hutan!" katanya yang hanya ditanggapi cengiran oleh Mashel.
"Ma-" belum juga selesai berbicara, Lisa terlebih dahulu memotongnya.
"Bersih bersih dulu, baru cerita!" ujarnya mengingatkan. Lagi lagi Mashel hanya nyengir menyadari kesalahannya.
Mashel mengangguk lalu pamit ke kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah kurang lebih lima belas menit kemudian, barulah ia turun.
"Kabar bahagia apa?" tanya Lisa setelah Mashel mendudukkan diri di sampingnya.
Senyum Mashel merekah seketika. Wajahnya memancarkan kebahagiaan. Lisa tersenyum melihat itu.
"Tadi aku udah ketemu Neisha. Dan dia bilang, pesan semalem itu bener bener serius," ceritanya dengan binar bahagia.
Lisa tersenyum seraya mengucap kalimat syukur.
"Jadi, kapan kesannya, Ma?"
"Habis ini," ucap seseorang yang muncul dari balik pintu.
Kedua manusia berbeda usia itupun menoleh, menatap sang empu.
"Serius Pa?" tanya Mashel tak percaya dengan apa yang dikatakan Egra.
Egra mengangguk seraya tersenyum. "Hal dan niat baik itu nggak boleh ditunda-tunda."
"Dan masalah hasil, itu dipikir belakangan. Kita serahkan semuanya sama Allah," lanjut Egra. Ia kemudian berjalan menghampiri anak dan istrinya.
Lisa ikut tersenyum dan mengangguk. "Mama setuju sama Papa."
"Habis mandi, kita ke sana," ujarnya kemudian.
•°•°•°•
Seperti yang telah kedua orangtuanya katakan, sore ini juga Mashel akan datang ke rumah Neisha.
Karena belum ada persiapan apapun sebelumnya, jadilah mereka berhenti beberapa kali di swalayan yang mereka lewati selama perjalanan untuk membeli buah tangan.
Bisa dibilang ini adalah lamaran. Ah, lebih tepatnya 'lamaran mendadak'.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih empat puluh lima menit karena membeli 'buah tangan' tadi.
Kini ketiganya –Mashel, Egra, dan Lisa – sudah sampai di depan rumah berlantai dua dengan dominan cat berwarna cream.
Dengan baju atasan yang sedikit bercorak batik berpadu dengan celana cream senada dengan baju, serta gaya cool andalannya, Mashel turun dari mobil setelah orangtuanya turun duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Hubby
Short Story"Ngaji apa?" "Ngaji kitab." "Kitab apa?" "Yakin nih, mau tau?" "Iyaa." "Udah hampir selese kitab Fathul-" "Kayak nggak asing," Mampuss! Itu kan kitab... Arghh! Malu banget Ya Allah •Romansa - Spiritual• °PejuangHalal° °°° Start : Oktober 2022 Fin...