9. Alamat Rumah

351 27 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Dia merasa senang sekaligus bersyukur, karena kini dia sudah menemukan tempat yang tepat untuk disinggahi. Bukan hanya sementara, tapi selamanya."

•MAMH_sipsipp06•



Allahuakbar Allahuakbar

Allahuakbar Allahuakbar

Lantunan adzan yang terdengar sangat merdu dengan makharijul hurufnya yang tepat, membuat hati Neisha berdesir hebat.

Berulangkali Neisha mengucap asma Allah dalam hati, kagum dengan suara indah nan lembut tersebut.

Ya Allah.. jika engkau mengizinkan, aku ingin mendengar suara indah ini setiap hari, doa Neisha dalam hati.

"Heh! Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" April melambaikan tangannya tepat di depan wajah Neisha.

Seketika Neisha gelagapan. Seperti terciduk sedang membayangkan seseorang.

"Hehe.. enggak. Gapapa," jawabnya kikuk.

"Yuk, wudhu!" Neisha mengajak April untuk mengambil air wudhu, karena posisi mereka saat ini sedang di masjid sekolah, akan menunaikan shalat dhuhur.

Selama menunggu Iqamah, Neisha terus tersenyum mengingat lantunan indah yang didengarnya tadi. Membuat April bergidik ngeri.

"Sha, lo sehat, kan? Nggak lagi kesurupan setan alim, kan?" tanya April beruntun.

Neisha menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Alhamdulillah sehat," jawab Neisha polos.

"Memang kenapa?" tanyanya penasaran melihat April yang sedikit menjaga jarak darinya.

"Lo dari tadi senyum mulu. Gue kira kesurupan setan alim," celetuk April.

"Owh.. itu, eng-" ucapan Neisha terpotong oleh lantunan Iqamah dengan suara yang sama persis seperti lantunan adzan tadi.

Buru-buru Neisha berdiri guna melihat siapa sang pemilik suara tersebut.

"Prill!" Neisha menepuk pundak April agar berdiri.

"Itu siapa, ya?" tanya Neisha dengan mata mengarah ke seseorang yang berdiri di sudut masjid dengan depan mic di depannya.

"Siapa?" Neisha menuntun kepala April agar melihat seseorang yang ia maksud.

"Yang lagi Iqamah itu?" Neisha mengangguk.

"Kakel keknya." Neisha manggut-manggut.

"Suaranya masyaallah banget, ya!" puji Neisha.

"Jadi pen dengerin tiap hari, deh!"

"Aamiin.." celetukan April sontak membuat Neisha menoleh.

"Eh, tapi kayak kenal posturnya." April berusaha mengingat siapa orang tersebut.

"Oh, yang ketemu sama lo waktu itu!" April memekik tertahan.

Deg

Ya Allah.. apa benar?

Baru saja ingin menjawab, tapi suara imam tanda sholat jamaah akan dimulai, membuat Neisha mengurungkan niatnya.

•°•°•°•

Keesokan harinya..

"Sha, kantin deket masjid, yuk!" ajak April kepada Neisha.

Neisha terdiam sebentar, lalu mengangguk. "Ayok!"

Me and My HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang