(3) MASA LALU

225 13 0
                                    

"Seseorang yang hadir di masa lalu kita itu sebuah pelajaran belaka. Jadi, kan masa sekarang yang harus kamu persiapkan."
Hafiz Azzam Ardiansyah—

***

Flashback On

"Cepet, dong! Ada apaan sih, aku pengen buka mata, Fal!"

Naufal dan Riana sudah berpacaran selama hampir dua tahun. Entah kenapa hubungan mereka bisa seawet itu. Padahal, ini kali pertama Riana menjalin hubungan kekasih. Ya, itu artinya Naufal adalah cinta pertama nya.

"Tadaaaa.....,"

Riana membulatkan matanya. Naufal mengajak nya ke sebuah tempat yang begitu indah. Ada banyak bunga disana. Ditambah lokasi nya di dekat danau, semakin menambah kesan romantis.

"Sayang, seriusan kamu bawa aku kesini? Ini bagus banget! Makasih!" Riana lantas memeluk Naufal.

"Sama-sama sayang! Yang penting kamu bahagia, dan nggak akan pernah ninggalin aku! Janji?" Naufal memberi kode kelingking. Tanpa menjawab, Riana langsung menautkan jari kelingking nya juga.
Flashback Off

Riana menghela nafas. "Aku nggak salah kan, Fal? Kamu yang ninggalin aku." gumamnya.

Akhirnya, setelah sekian lama menunggu. Mobilnya mulai bisa bergerak dan melaju kembali dari tempat sebelumnya.

Samar-samar terdengar suara adzan Maghrib di masjid terdekat. "Alhamdulillah, udah adzan. Mendingan sholat dulu aja kali, ya? Baru abis itu pulang!" gumam Riana sembari tersenyum manis.

***

Riana yang selesai sholat menengadahkan tangan nya. Ia meminta banyak hal kepada sang Khaliq untuk kehidupannya. Tak lupa, ia meminta ampun atas semua dosa-dosanya. Terutama, ketika dulu ia belum berhijab dan masih berpacaran dengan Naufal.

Tak lama, ia selesai.

Riana lantas mengecek handphonenya. Namun, kesalahannya adalah karena ia terlalu fokus dengan ponselnya tersebut, membuatnya lengah akan jalanan di hadapannya.

'Brukk'

Ia menabrak tubuh seseorang. Sebentar, alisnya bertaut. Apakah ia mengenal orang yang menabraknya?

"Kamu?"

"Assalamualaikum, Mbak Riana." ucap Hafiz.

"Waalaikumussalam. Kamu sengaja nabrak saya, ya?" tanya Riana dengan sedikit geram dan wajah kesalnya.

"Astaghfirullah, saya benar-benar nggak sengaja Mbak! Maaf," jeda. "Mbak juga lain kali, jangan jalan sambil main handphone! Bahaya!" tutur Hafiz.

"Saya tau kok! Lagian Dokter udah tau saya lagi main handphone kenapa Dokter malah ikutan tabrak saya?!" gerutu nya.

"Saya benar-benar nggak sengaja, maaf."

"Oke. Permisi, assalamualaikum."

Baru saja Riana pergi beberapa langkah. Tiba-tiba panggilan Hafiz menghentikan nya.

Lawful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang