(29)HARI MILIK HAFIZ DAN RIANA

119 6 0
                                    

"Dan dari tanda-tanda kebesarannya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang"

Q.S. Ar-Rum ayat 21

Gaun putih bersih terlihat indah dipakai oleh Riana. Wanita itu tidak menyangka bahwa ia akan segera melepas masa lajangnya hari ini. Status nya akan berubah, begitupun dengan tanggung jawabnya.

Selama satu minggu ini, Riana tidak pernah bertemu Hafiz. Semenjak fitting ia dan Hafiz dilarang untuk bertemu terlebih dahulu sampai dimana hari mereka akan halal. Riana menatap dirinya di cermin besar. Riasan sempurna menambah kecantikannya yang semakin terpancar indah.

Riana sedikit meremas gaun nya saat mendengar bahwa ijab kabul akan segera dimulai. Perasaan nya terasa campur aduk. Citra menghampiri Riana sembari memegang pundaknya. "Sayang nya Mama udah besar. Sekarang udah mau jadi istri orang aja! Ri, rumah tangga itu nggak akan selalu mulus. Akan ada banyak ujian di dalamnya. Tapi, satu hal yang harus kamu lakukan. Sesulit apapun masalahnya, coba terbuka satu sama lain dengan suamimu nanti. Karena kejujuran dan kepercayaan adalah alasan dari kuat nya hubungan."

Riana mengelus tangan Mamanya pelan. "Nurut apa kata Hafiz ya, Nak!" Riana mengangguk pelan. Sebentar lagi, ia akan hidup bersama Hafiz. Sebentar lagi, laki-laki itu yang akan menjadi imam nya. Sesuatu yang tidak pernah Riana duga. Pertemuan yang menyebalkan dengan Hafiz malah menjadi awal dari jalan Allah menyatukan mereka.

Pernikahan Hafiz dan Riana cukup tertutup. Mereka hanya mengundang keluarga, kerabat dekat, serta beberapa sahabatnya saja. Tempat yang mereka gunakan untuk acara ijab kabul juga sederhana namun indah. Hiasan bunga mawar putih yang diminta Riana sangat indah ketika dipasangkan dengan beberapa hiasan lain nya.

Hafiz sedari tadi tidak berhenti menyebut nama Allah dalam hatinya. Hafiz dengan pakaian putih serta peci hitam di kepala nya duduk berhadapan langsung dengan Rey. Serta disamping Rey ada seorang wali hakim yang sebentar lagi berjabat tangan dengannya.

Hafiz tidak pernah segugup ini selama hidup. Ia benar-benar merasa jantungnya melakukan gerakan-gerakan kuat yang membuat tangan nya sedikit berkeringat. Sebentar lagi, Riana Malamalika akan segera sah menjadi istrinya. Sungguh, ini kebahagiaan yang tidak terduga. Wanita yang dulu memarahi nya, sekarang sebentar lagi akan menjadi istri sah nya.

"Bagaimana, mempelai pria sudah siap?" tanya wali hakim dengan tegas.

Hafiz menghembuskan nafasnya pelan. "Insyaallah saya sudah siap, Pak!" jawab Hafiz tak kalah tegas.

"Silahkan, dijabat tangan nya, Pak!"

Tangan bersih milik Hafiz kini berjabat tangan dengan tangan tegas milik Rey. Ayah dua anak itu menatap Hafiz dengan manik mata yang tegas.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau ananda Hafiz Azzam Ardiansyah bin Hardi Ardiansyah dengan puteri saya Riana Malamalika binti Reyhan Adhitama dengan mas kawin seperangkat alat sholat uang tunai sebesar 100 juta, dan cincin berlian seberat 10 gram dibayar tunai!"

"Saya terima nikah dan kawin nya Riana Malamalika binti Reyhan Adhitama dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Hafiz mengucapkan ijab qabul dalam satu tarikan nafas dengan lantang, tegas, dan lugas.

Lawful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang