(37) WANITA ITU MUNCUL

108 8 0
                                    

"Di mata aku dan anak-anak kita, kamu yang paling cantik, sayang!"
—Hafiz Azzam Ardiansyah—

***

9 bulan kemudian....

Terhitung sembilan bulan sejak Riana dan Aifa dinyatakan mengandung yang berbeda hanya beberapa minggu. Perut wanita itu sudah membuncit. Kadang Riana merasa tidak PD sendiri. Ia jadi sering bercermin, seperti saat ini. Berputar, melihat pinggang, perut dan tangan nya semakin membengkak.

"Bumil cantik lagi ngapain, sih?" tanya Hafiz sembari memeluk Riana dari belakang. Ia menyandarkan dagunya di pundak Riana.

"Mas, aku tambah gemukan ya, sekarang?" tanya Riana.

Hafiz terkekeh geli mendengar pertanyaan istrinya. "Ish, kok malah ketawa, sih!" Riana mencubit Hafiz pelan.

"Abisnya kamu lucu tau, nggak? Namanya lagi hamil, pasti tubuh kamu akan mengalami pembengkakan, sayang! Kan kamu bawa dedek bayi di perut." ucap Hafiz menjelaskan.

"Ck, terus menurut kamu aku masih cantik, nggak?" tanya Riana lagi.

"Ibu dari anak-anaknya Hafiz ini paling cantik di mata Hafiz dan anak-anaknya." Hafiz merendahkan tubuhnya dan mengelus perut Riana. "Iya kan, sayang? Bunda tetep paling cantik?"

"Iya, Ayah. Bunda nya aku, kan paling cantik!" Hafiz menjawab nya dengan menirukan suara anak kecil.

Riana tersipu malu dengan perlakuan Hafiz. Pipinya memerah, dan perut nya merasakan ada banyak kupu-kupu yang terbang.

"Oh iya, hari ini jadwal aku kosong. Kamu ada acara?" tanya Hafiz.

"Aku sempet ada rencana ketemu Naufal dan Aifa sih, di Cafe nya Aifa." jawab Riana.

"Oke. Aku siap mengantar tuan puteri." ucap Hafiz sembari menirukan gaya-gaya pangeran. "Tapi, pangeran siap-siap dulu, ya?"

"Silahkan, pangeran." ucap Riana dengan nada manis.

***

Aifal'l Cafe kini kembali menjadi tempat yang dipilih Riana dan Aifa untuk bertemu. Mereka sudah seperti pasangan yang tengah melakukan double date dengan bumil-bumil cantik itu.

"Hmm, Fa. Kopi latte disini masih senikmat saat pertama kali aku kesini." puji Riana.

"Alhamdulillah, kalo gitu! Mas Hafiz, silahkan diminum!" suguh Aifa.

"Iya, terimakasih, Fa."

Naufal menatap Riana dan Aifa bergantian. Lalu, beralih menatap Hafiz. "Fiz, gue heran. Kenapa bumil-bumil kita itu semakin hari semakin cantik, ya?" tanya Naufal.

Aifa dan Riana saling menatap satu sama lain. Mereka melempar senyum karena pujian yang ternyata dilontarkan oleh Naufal. Tidak hanya Naufal, karena nyatanya Hafiz juga sering memuji Riana.

"Iya, Fal. Anehnya, mereka malah ngerasa nggak PD cuma karena perut mereka membesar. Padahal, kalian tetap terlihat cantik kok, di depan kita!" timpal Hafiz.

"Aku kira cuma Mas Naufal yang jago gombal, ternyata Mas Hafiz juga!" ucap Aifa dengan raut wajah sedikit tidak percaya.

"Kamu pikir suami aku nggak jago ngegoda istrinya? Semenjak menikah, gombal sama aku itu jadi hobinya Mas Hafiz." ucap Riana menimpali ucapan Aifa.

Lawful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang