"Aku takut dengan Allah. Maka dari itu, aku berjanji menjaga hati, pikiran, dan perasaan ku hanya untuk yang halal bagiku."
—Hafiz Azzam Ardiansyah—***
Terhitung sudah sekitar 3 bulan Hafiz dan Riana pindah ke rumah baru mereka. Riana yang terlihat nyaman dengan keadaan rumah mereka membuat Hafiz ikut merasa senang.
Pagi ini, istrinya tersebut memasak makanan cukup banyak. "Kamu mau makan sama apa, Mas?" tanya Riana dengan ramah.
Hafiz mengulum senyum. "Apa aja. Aku ikut kamu. Tapi, ini kok kamu masak banyak banget?" tanya Hafiz penasaran.
"Iya, aku mau anterin ini ke rumah Mama sama Papa nanti. Bolehkan?"
"Boleh, sayang!"
Riana yang melihat Hafiz masih belum memakan makanan nya merasa heran. "Kok belum dimakan, Mas? Mas pasti nggak selera ya makan-makanan nya?"
Hafiz menarik tangan Riana. Mengambilkan istrinya nasi dan lauk pauk yang sama dengan nya. Sudah dari tadi ia melihat Riana terlalu sibuk dengan pekerjaan nya. "Masa iya kamu nyiapin makanan, terus Mas malah makan duluan? Kita makan sama-sama, ya?" ajak Hafiz yang membuat pipi Riana memerah seketika. Ia melihat ke arah Hafiz dengan malu-malu.
Hafiz yang melihat itu malah terus menggoda Riana. "Lihat aja langsung Ri, kan udah halal."
"Mass! Ish! Hobi banget godain istrinya!" ujar Riana.
"Daripada godain istri orang?!" gurau Hafiz.
Riana mencubit Hafiz kecil. "Ishh! Awas ya kalo kamu godain perempuan lain selain aku! Kamu harus janji jaga hati kamu buat aku!"
Hafiz membingkai wajah Riana. "Aku takut sama Allah, sayang! Jadi, hati, pikiran, dan perasaan ku ya cuma untuk kamu. Seseorang yang halal buat aku."
Riana tersenyum simpul. Hafiz lantas memulai kembali acara makan mereka dengan mengajak Riana berdoa terlebih dahulu. Lantas, percakapan itu terhenti sejenak. Berbicara ketika makan itu dilarang bukan?
***
Riana kini sudah sampai di rumah orang tuanya. Hafiz mengizinkan nya membawa mobil sendiri asal ia berhati-hati. Ia heran, melihat mobil jazz putih yang terparkir di halaman rumah nya. Ia kenal mobil siapa itu.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumussalam," Riana disambut dengan Naufal dan Aifa.
"Ri," Aifa langsung menghampiri Riana dan memeluknya. Ia lantas segera mengajak Riana duduk.
"Aku kangen banget sama kamu, kamu gimana kabarnya?" tanya Aifa ramah.
"Alhamdulillah, Fa. Kamu sama Naufal sendiri gimana kabarnya?"
"Alhamdulillah, kita baik Ri."
"Hafiz gimana?" tanya Naufal.
"Alhamdulillah, Mas Hafiz juga baik."
"Aku kira kamu disini. Makanya, aku ngajak Mas Naufal ke rumah Mama dan Papa kamu." ucap Aifa.
"Iya, Alhamdulillah aku sama Mas Hafiz udah pindah ke perumahan yang nggak terlalu jauh dari sini." Riana menyodorkan sebuah alamat rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawful Love
SpiritualSpiritual-Romance [DIMOHON MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN PENULIS] Hafiz Azzam Ardiansyah, Dokter muda yang memiliki pesona memikat para kaum hawa. Bahkan, termasuk suster di Rumah Sakitnya bekerja menjadi list fans Dokter muda yang tidak mau berse...