"Gue terlalu berlebihan mencintai dia. Sampai gue lupa, ada Allah yang harus lebih gue cintai."
—Hafiz Azzam Ardiansyah—***
Hafiz tak mengejar Riana saat Riana pergi. Ia lebih memilih memungut serpihan kertas CV yang Riana sobek di depan mata nya.
"Bukan saya gak mau mengejar kamu. Tapi, saya tau. Kamu sedang berperang dengan hati kamu, bukan logika kamu." gumam Hafiz.
"Fiz! Itu Riana kenapa nggak lo kejar?" tanya Ilham kesal.
Hafiz diam. Pikiran nya benar-benar berkecamuk sekarang.
"Woy! Gue ngomong sama, lo! Kejar kalo lo emang beneran serius sama dia!" jeda. "Atau jangan-jangan, lo emang punya tunangan di belakang Riana?"
Hafiz melempar dokumen nya ke sembarang arah. "Lo kenal gue, kan? Mana mungkin gue mainin hati perempuan, yang sekarang udah mengisi hati gue! GIMANA BISA GUE SAKITIN HATI PEREMPUAN YANG GUE CINTAI?!" ucap Hafiz dengan nada tinggi.
Ia menangis. Lagi. Akhir-akhir ini jiwa nya tengah lelah dengan semua nya. "Tolong, lo jangan pojokin gue! Gue nggak tau, siapa yang simpen cincin itu. Gue nggak tau, Ham." lirih Hafiz. Suaranya semakin pelan.
Ia terduduk lemas di bawah meja kerja nya. Hati nya sakit. Atau ini efek karena ia mencintai Riana dengan berlebihan? Apa Allah cemburu?
Mengingat akan hal itu, Hafiz menelungkup kan wajah nya. Ia menghapus air mata nya perlahan. "Astaghfirullah. Gue yang salah, Ham." lirih nya.
"Fiz, gue....,"
"Gue terlalu berlebihan mencintai dia. Sampai gue lupa, ada Allah yang harus nya lebih gue cintai."
Ilham ikut meneteskan air mata. Hafiz yang sangat dekat dengan agama saja masih bisa berpikir seperti ini. Apalagi dia? Dia bahkan mencintai seseorang yang tak mencintai Tuhan yang sama dengan nya.
"Lo tau, cinta itu anugerah terindah. Jadi ujian nya juga nggak mudah." ucap Ilham menenangkan.
"Astaghfirullah. Gue mau sholat dulu, Ham."
"Terus, Riana?" tanya Ilham dengan sangat hati-hati.
Hafiz menoleh sembari tersenyum. "Gue mau tanya sama Allah dulu,"
Setelah Hafiz meninggalkan nya, Ilham sekarang justru malah melamun. Ia teringat dengan Tari.
"Apa kali ini gue salah? Apa sekarang buat gue cinta ini justru musibah? Sekelas Hafiz aja ujian nya banyak banget, apalagi gue!" gumam Ilham.
"Ya Allah, kenapa hamba harus jatuh cinta sama Tari?" lirih Ilham.
****
Riana terduduk di kursi taman dekat danau. Pikiran dan hati nya masih berkecamuk. Kenapa? Kenapa ia harus semarah itu? Apa Riana sudah jatuh cinta? Dan apa itu yang membuat nya takut kehilangan Hafiz?
"Lain kali kalau nangis jangan sendirian," ucap seseorang di belakang Riana. Orang tersebut menyodorkan sebuah sapu tangan yang ia kenali.
"Naufal," Riana mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawful Love
SpiritualSpiritual-Romance [DIMOHON MEMFOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN PENULIS] Hafiz Azzam Ardiansyah, Dokter muda yang memiliki pesona memikat para kaum hawa. Bahkan, termasuk suster di Rumah Sakitnya bekerja menjadi list fans Dokter muda yang tidak mau berse...