Jangan Ganggu Xander Lagi

265 51 2
                                    

Mila langsung melindungi Xander yang hendak kembali dipukul oleh Elvano. Ia memeluk tubuh laki-laki itu yang sedang meringis kesakitan dibawah lantai.

Sedangkan Elvano, ia menghentikan kepalan tangannya diudara ketika melihat Mila yang melindungi Xander.

"Xander, lo gapapa?" Tanya Mila khawatir.

"Sshh.. gue gapapa, Mil." Jawab Xander sambil meringis.

Melihat itu, Elvano menggeram. Ia menatap nyalang Xander yang kini sudah berdiri dan mendekatinya.

"Maksud lo apa?!" Berang Xander.

"Gue muak liat lo!" Balas Elvano.

"Punya masalah apa lo sama gue?!"

"Lo selalu punya masalah sama gue!"

Mila menatap takut Xander dan Elvano. Ia tidak mau ada keributan dan berakhir diruangan Pak Edi.

"Xan, udah." Ucap Mila.

"Enggak, Mil! Dia harus ikut gue keruang Pak Edi!" Jawab Xander.

"Biarin aja, Xan. Kita pergi yuk."

"Enggak, dia harus ikut gue!"

Setelah mengatakan itu, Xander menarik paksa kerah baju seragam Elvano. Ia sempat mendapatkan pukulan kembali dipipinya ketika Elvano berontak.

Sementara dari lapangan, kedua teman Elvano malah asik menonton. Mereka tak habis pikir dengan cara temannya itu yang terlalu anarkis ketika dilanda api cemburu.

"Temen lo." Ucap Jemi.

"Temen lo juga." Jawab Vincen.

"Pesona Mila bener-bener menyilaukan, El."

"Cantik sih anaknya."

"Lebih ke manis sih kalo gue bilang."

"Tapi, kok si El bisa suka sama Mila? Sedangkan dia lebih deket sama Erika?"

"Budek lo? Jelas-jelas si Erika naksir Xander. Itu tandanya mereka berdua gak kejebak hubungan friendzone kayak Mila dan Xander."

"Iya juga ya."

"Iya! Cabut yuk, nungguin El didepan ruangan Pak Edi."

Vincent dan Jemi langsung berjalan menuju ruang BK yang ada didepan ruang Kepala Sekolah. Mereka berjalan sambil tersenyum ketika ada beberapa siswi yang menyapanya.

Memilih duduk didepan ruang BK, keduanya langsung melihat pintu ruangan yang terbuka. Disana, Elvano baru saja keluar dan mendengus ketika melihat mereka yang baru saja duduk.

"Disuruh ngapain?" Tanya Vincent.

"Bersihin perpus sebulan penuh." Jawab Elvano.

"Tumben, gak di scors?" Tanya Jemi.

Elvano mengangkat kedua bahunya tidak perduli. Ia menyugar rambutnya kebelakang dan menyuruh kedua temannya untuk pergi. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Mila yang berdiri lima langkah didepan mereka.

"Ehem! Leher gue gatel!" Ucap Vincent.

"Ada durian jatuh!" Sambung Jemi.

Mila hanya diam memperhatikan Jemi dan Vincent. Ia mengepalkan kedua tangannya sambil memberanikan diri menatap Elvano yang juga sedang menatapnya.

"Ngomong!" Sindir Vincent.

"Jangan sampe gue nyanyi, pandangan pertama awal aku berjumpa." Sambung Jemi.

"Duh! Auranya menyilaukan!"

"Malu-malunya itu buat gue salting!"

"Ngomong gak lo!"

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang