Vincent berdiri kaku didepan pintu kelasnya. Ia menelan salivanya sendiri dengan susah payah saat melihat Mila datang mencarinya dengan membawa bekal ditangannya.
"Innalilahi gue hari ini!" Gumam Vincent dengan kaki gemetar.
Mila mendekati Vincent. Ia tersenyum dan langsun mengernyitkan keningnya saat melihat wajah pucat laki-laki itu.
"Lo kenapa?" Tanya Mila.
"Eitz!" Pekik Vincent.
Vincent menahan tangan Mila yang hendak memegang keningnya. Ia melototkan matanya saat tersadar tengah memegang pergelangan tangan gadis itu.
"Say goodbye to besok!!!" Teriak Vincent ketakutan.
"Vin, lo sakit?" Tanya Mila.
"Iya! Gue sakit! Sakit menanggung!"
Mila terkekeh geli mendengar perkataan nyeleneh Vincent. Ia menyodorkan kotak bekal ditangannya kepada laki-laki itu.
"Buat lo." Ucap Mila.
"Apa lagi ini?!" Frustasi Vincent.
"Ini? Ini brownies buatan gue. Lo makan ya."
Mendengar itu, Vincent memukul-mukul pintu disampingnya. Ia menoleh kebelakang dan melihat raut wajah Elvano yang sudah sangat keruh. Terlebih, ia melihat Jemi yang menatapnya dengan pandangan kasihan sambil membuat garis melintang didepan lehernya.
"Mil.. mil.. lo mau buat umur gue pendek apa gimana?! Tega banget lo!" Keluh Vincent.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Mila kebingungan.
"Asnaga!"
"Vin? Ke UKS, yuk. Kayaknya lo sakit."
Brak!
Elvano menendang kursi disampingnya. Ia menatap tajam Vincent yang kini semakin berdiri kaku dan tak berani melihat dirinya.
"Pagar makan tanaman!" Desis Elvano.
"El, tenang dulu." Ucap Jemi menenangkan.
"Tenang?"
"Iya, lo harus tenang. Jangan kayak gini, nanti yang ada si Mila jadi takut."
"Dari sisi mana gue harus tenang disaat temen gue sendiri malah nikung secara terang-terangan?"
Jemi terdiam mendengar perkataan Elvano. Bulu kuduknya meremang saat mendengar perkataan laki-laki itu yang terdengar berat dengan desisan tertahan.
"Kegatelan!" Sindir Marisa.
Marisa berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Mila. Ia melipat kedua tangannya didepan dada saat Erika juga mengikutinya dari belakang.
"Ngapain lo di kelas gue?! Sasimo banget jadi cewek!" Berang Erika.
"Tau tuh! Kurang belaian lo?!" Sambung Marisa.
"Sa!" Tegur Vincent.
Marisa menatap kesal Vincent. Ia menunjuk wajah Mila yang menatap takut Erika.
"Apa?! Gak suka lo?! Bangga banget lo di samperin sama cewek sasimo kayak gini!" Kesal Marisa.
"Mulut lo kasar banget!" Jawab Vincent.
"Kasar? MENDINGAN KASAR DARI PADA KEGATELAN!"
"Vin." Panggil Mila.
"PERGI LO!" Usir Erika.
Erika mendorong tubuh Mila. Ia terjatuh karena tak sempat menyeimbangkan tubuhnya.
"Mil!" Teriak Vincent.
Vincent mendekati Mila. Ia membantu gadis itu berdiri yang kini sudah memahan tangisnya karena merasa malu menjadi bahan tontonan para murid.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionElvano Marcello, laki-laki yang memiliki wajah yang sangat rupawan. Salah satu murid langganan Guru BK dan Ketua OSIS sekolah Gemintang. Dengan wajah rupawannya, banyak para siswi sekolahnya yang menyukai dan mengaguminya meskipun ia termasuk laki-l...