Santi duduk di dalam mobilnya dengan gelisah. Ia sudah sedari tadi duduk di dalam mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah Gemintang, berharap bisa bertemu dengan Elvano.
"Elvano belum keluar?" Gumam Santi pada dirinya sendiri.
Santi menghela napasnya karena merasa tidak tenang. Ia melihat banyaknya siswa dan siswi berlalu lalang keluar dari dalam sekolah namun tak kunjung melihat cucu laki-lakinya itu.
"Apa dia gak masuk sekolah?" Sambung Santi.
Meremas kedua tangannya, Santi menghembuskan napas secara perlahan. Ia sangat ingin bertemu dengan cucu laki-lakinya itu dan memeluk tubuhnya.
Sementara dari parkiran sekolah, Elvano dan kedua temannya duduk di atas motor masing-masing memperhatikan mobil Santi dari sana. Mereka hanya diam dan sibuk dengan situasi yang sangat aneh saat ini.
"Samperin, El." Ucap Jemi.
"Males." Ucap Elvano.
"Lo gak boleh gitu. Biar gimanapun dia itu tetap Nenek lo."
"Dia Nenek Erika."
"Nenek lo juga dodol!"
Vincent langsung menjawab perkataan Elvano dengan ngegas. Ia gemas sendiri melihat kelakuan Elvano yang menurutnya tidak masuk di akal.
"Dia bukan Nenek gue." Ucap Elvano.
"El.. El.. mau sampe kapan sih lo kayak gini?" Tanya Vincent.
"Sampe dia pergi."
"Gue nya yang lumutan di sini nungguin lo! Laper nih gue!"
"Makan."
"Ngadi-ngadi lo!"
Elvano mengangkat kedua bahunya tidak perduli. Ia menopang tubuhnya dengan tangan di letakkan di atas helm yang ada di motor besarnya.
"Setidaknya lo sekali aja temuin Nenek lo, El. Mungkin setelah itu dia gak akan gangguin lagi." Bujuk Jemi.
"Gimana caranya gue mau temuin dia, kalo bayangan penderitaan nyokap gue selalu terlintas atas perlakuannya dulu." Ucap Elvano.
Mendengar itu, Jemi langsung terdiam. Ia melirik Vincent yang juga ikut tak bersuara setelah Elvano mengatakan kalimat itu dengan nada dingin.
"Ck!"
Berdecak, Elvano menghembuskan napasnya kasar. Ia sedikit memukul helm nya dan mengacak-acak rambutnya dengan kesal. Namun, matanya tidak sengaja melihat ke arah koridor dan langsung tersenyum begitu melihat Mila berjalan keluar dari arah sana.
Tentu saja, Elvano dengan cepat turun dari atas motornya. Ia berjalan menghampiri Mila yang sedang sibuk memainkan ponselnya tanpa melihat ke depan.
"Hayo mau kemana?!" Kejut Elvano.
"Lo! Lo ngapain sih?!" Kesal Mila terkejut.
"Nyamperin bidadari."
"Apaan sih lo?!"
Mila berteriak tertahan sambil melirik sekelilingnya. Ia berusaha kembali berjalan namun terus di halangi oleh Elvano.
"Ih! Minggir!" Kesal Mila.
"Gak mau." Jawab Elvano.
"Gue mau pulang!"
"Ikut dong."
"Gila ya lo?!"
"Udah berani marah-marah sekarang? Gak takut lagi?"
Mendengar itu, Mila terdiam. Ia mengedip-ngedipkan matanya karena baru sadar dengan perkataannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionElvano Marcello, laki-laki yang memiliki wajah yang sangat rupawan. Salah satu murid langganan Guru BK dan Ketua OSIS sekolah Gemintang. Dengan wajah rupawannya, banyak para siswi sekolahnya yang menyukai dan mengaguminya meskipun ia termasuk laki-l...