Halusinasi?

226 41 6
                                    

Xander terus memperhatikan Mila yang mengacuhkan dirinya. Ia ingin berbicara dengan gadis itu dan selalu gagal. Mengusap wajahnya, Xander berjalan ke lapangan untuk bersiap-siap melaksanakan upacara bendera.

"Mil." Panggil Eleina.

"Kenapa, Ei?" Tanya Mila.

"Dia udah pergi, yuk kita ke lapangan."

"Lo duluan aja."

"Ck! Ngeselin lo!"

Mila tertawa mendengar kekesalan Eleina. Ia sengaja menyuruh gadis itu pergi duluan karena ia lupa membawa topi.

"Gue mau baris tapi lupa bawa topi." Gusar Mila.

Menghembuskan nafasnya, Mila segara berjalan ke koperasi sekolah. Ia ingin membeli topi baru agar bisa ikut upacara bendera.

"Yah! Belum buka!" Panik Mila.

Mila menggigit kuku jarinya. Ia merasa takut dan panik untuk pergi ke lapangan. Apalagi jika dirinya kedapatan tidak memakai topi, Pak Edi akan menyuruhnya ikut masuk kedalam barisan murid yang melanggar peraturan sekolah didepan seluruh murid.

"Gimana nih!" Ucap Mila hampir menangis.

Tuk!

Punggung Mila dilempar dari arah belakang. Ia terkejut karena merasakan sebuah benda yang mengenai punggungnya. Lalu, ia mengernyitkan keningnya ketika melihat sebuah topi ada dibawah kakinya.

"Topi? Punya siapa?" Gumam Mila bertanya-tanya.

Ting!

Mila langsung merogoh saku rok nya. Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat pesan yang membuatnya membelalakkan mata.

Mr. S:
Pake. Gue tau, lo gak bawa topi.

"Dari mana dia tau?" Ucap Mila.

Mr. S:
Pake! Buruan ke lapangan sebelum lo digeret paksa sama Pak Edi!

Menahan senyumnya, Mila memakai topi dari Elvano. Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam rok dan bergegas pergi ke lapangan untuk ikut upacara.

"Lo lama banget sih!" Kesal Eleina.

"Maaf, tadi ada panggilan alam." Jawab Mila.

"Didepan sana!"

"Lah? Kok?

"Buruan!"

"Kena-"

Tak melanjutkan perkataannya, Mila buru-buru berjalan menuju barisan paling depan. Ia tidak mau berdiri disamping Xander yang sengaja menunggunya dibarisan paling belakang.

"KYAAAA!!!!!"

Mila terkejut mendengar teriakkan seluruh murid perempuan. Ia melihat Elvano yang baru datang dan berjalan dengan santainya melewati barisan Mila. Sudah bisa dipastikan, kalau laki-laki itu akan berdiri dan mengikuti upacara dibarisan murid yang melanggar peraturan sekolah. Terbukti dari dirinya yang tidak memakai topi.

Saat Elvano melewati barisan Mila, ia sempat melihat gadis itu dengan tatapan datarnya. Namun, bibirnya melengkungkan senyuman tipis yang tidak bisa dilihat oleh siapapun saking tipisnya.

"Anak nakal." Gumam Mila.

Setelah mengatakan itu, Mila memalingkan wajahnya. Ia tidak perduli jika pentolan sekolah itu melewati dirinya. Baginya, hanya Xander yang ada dihatinya meskipun laki-laki itu mulai berubah.

Selama upacara, Elvano terus memperhatikan Mila. Ia sengaja berdiri dibarisan paling depan agar bisa melihat gadis itu dengan puas.

"Manis." Gumam Elvano.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang