Terkunci

258 47 2
                                    

Elvano berjalan memasuki perpustakaan. Ia menitipkan ranselnya kepada Jemi terlebih dahulu sebelum berjalan kearah perpustakaan.

"Penjaga perpusnya kemana?" Ucap Elvano.

Tidak memperdulikan itu, Elvano berjalan mendekati rak buku. Ia mengambil kemoceng yang ada disudut ruangan dan langsung mengeluarkan buku-buku yang sudah tidak tersusun rapi dari dalam rak.

Ting!

Ponsel Elvano berbunyi. Ia mengambil ponselnya dari dalam saku celana dan segera membuka chat yang dikirimkan oleh Vincent.

Vinset:
Mila❤️
Tambahkan ke kontak.

Melihat emoticon hati diujung nama Mila, Elvano mendengus. Ia langsung menyimpan nomor mila kedalam kontaknya dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Ting!

Lagi, ponsel Elvano berbunyi. Ia kembali mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan yang telah ia baca dari notifikasi yang tertera dilayar.

Vinset:
Btw, lo mau chat dia pake nomor yang mana?

Me:
Nomor pribadi gue.

Vinset:
Yakin lo? Lo gak takut nomor pribadi lo kesebar?

Memilih mengabaikan pesan Vincent, Elvano melihat pintu masuk. Disana, ia melihat cuaca yang sedang hujan dan teringat kepada Mila saat keduanya berteduh diparkiran waktu itu.

"Lo udah datang?" Tanya Elvano pada dirinya sendiri.

Merasa geli, Elvano terkekeh sendiri. Ia mengusap wajahnya karena baru kali ini merasakan rindu kepada lawan jenis yang selama ini tidak pernah dirasakannya. Jadi.. seperti inikah rasanya menyukai seorang gadis?

"Gue pengen lo ada disini, Mil." Ucap Elvano.

Memegang dada sebelah kirinya, Elvano memejamkan matanya. Ia berharap perkataannya akan terkabul dan bisa berdua bersama Mila diruangan ini tanpa ada seorangpun yang mengganggu.

"Ck!"

Elvano berdecak ketika membuka mata dan melihat buku yang pernah direkomendasikan oleh Xander kepada murid ajaran baru saat MOS. Ia mengambil buku itu dan melemparkannya kebelakang karena merasa kesal.

"Aw!"

Pekikan seseorang dari arah belakang membuat Elvano terkesiap. Ia menoleh kebelakang dan melihat Mila yang sedang mengusap kepalanya karena terkena buku yang ia lempar.

"Lo bisa hati-hati gak, sih.." Ucap Mila.

Mila langsung mengecilkan suaranya yang sempat meninggi. Ia terkejut ketika melihat orang yang melemparnya dengan buku adalah Elvano dengan wajah datarnya. Melihat itu, Mila berjalan mundur dan merasa takut ketika laki-laki itu berjalan mendekatinya.

"Mampus gue! Dia mau ngapain!" Batin Mila berteriak.

Bruk!

Langkah Mila terhenti ketika tubuhnya terbentur rak buku yang ada dibelakangnya. Ia berdiri kaku ketika Elvano mengambil buku yang mengenainya dan meletakkannya diatas rak paling atas yang ada dibelakangnya.

Lalu, Mila menahan nafasnya ketika hidungnya tidak sengaja bersentuhan dengan dada Elvano. Ia mengedip-ngedipkan matanya karena harum parfum dan tubuh laki-laki itu sangat menenangkan baginya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang