Mila meremas kedua tangannya setelah dua kali melewati kelas Elvano. Ia memperhatikan Vincent yang sedang duduk bersama Marisa di samping pintu kelas dengan wajah yang tertekuk masam.
"Coba sekali lagi." Gumam Mila.
Menghembuskan napasnya, Mila meyakinkan dirinya sendiri untuk kembali melewati kelas Elvano. Ia berjalan secara pelan dengan wajah tertunduk dan matanya yang melirik ke dalam kelas.
Namun..
Bruk!
"Aw!"
Mila terjatuh karena Marisa dengan sengaja menjulurkan kakinya ke depan hingga membuat dirinya jatuh di depan Vincent.
"Lah? Kenapa lo?" Tanya Vincent bingung.
Vincent langsung mendekati Mila. Ia menyamakan tingginya dengan gadis itu dan memperhatikan wajahnya yang hanya diam seperti ingin menangis.
"Yaelah! Kok malah mewek sih?!" Kesal Vincent.
Ia memegang lengan gadis itu. Vincent menggelengkan kepalanya karena Mila malah tetap diam di tempatnya dan tidak mau berdiri.
"Lo ngapain sih lewat bolak balik gitu?! Mau jadi peragawati lo?!" Greget Vincent.
Brak!
"Aw!"
Mila dan Vincent langsung menoleh kearah Marisa. Mereka berdua mengedip-ngedipkan matanya saat melihat gadis itu juga ikut jatuh karena tiba-tiba Elvano menendang kursi yang ia duduki dengan sangat kuat.
"Hahahaha! Sukurin lo!" Ledek Vincent.
"Lo apa-apaan sih, El?!" Geram Marisa.
"Jangan ambil kursi gue!" Ucap Elvano dingin.
"Itu kursi gue! Bukan kursi lo!"
"Kalo gue bilang ini kursi gue, berarti punya gue!"
"Marisa!"
Erika berlari mendekati temannya itu. Ia menatap nyalang Elvano dan memukul-mukul lengannya dengan kesal.
"Lo apain temen gue?!" Berang Erika.
"Dia maling." Jawab Elvano cuek.
"Ya tapi gak perlu sampe kayak gitu!"
"Dia nyolot."
"Lo harus ngalah sama cewek!"
"Jangan mimpi."
Erika menggembungkan kedua pipinya. Ia melipat kedua tangannya di depan dada dan tak sengaja melihat Mila.
"Ngapain lo di sini?!" Amuk Erika.
Mendengar itu, Mila tersentak. Ia meraih tangan Vincent dan langsung berdiri dengan di bantu laki-laki itu.
"Gue-"
"Bacot lo nenek lampir! Gak liat dia nyungsep gara-gara temen sinting lo?!" Potong Vincent.
"Gue gak nanya sama lo!" Jawab Erika.
"Dih! Dasar pelakor lo!"
"Maksud lo apa?!"
"Miksid li ipi?!"
Mila tersenyum menahan tawanya melihat Vincent yang sangat julid kepada Erika. Ia memegang lengan laki-laki itu dan berdiri di belakang tubuhnya.
"Aduh!!! Lo ngapain kayak gitu sih?!" Keluh Vincent frustasi.
Vincent frustasi sendiri melihat tingkah Mila. Ia melirik Elvano yang sedari tadi sudah memasang wajah dingin dan memperhatikan gadis itu yang sekarang berada di belakang tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen FictionElvano Marcello, laki-laki yang memiliki wajah yang sangat rupawan. Salah satu murid langganan Guru BK dan Ketua OSIS sekolah Gemintang. Dengan wajah rupawannya, banyak para siswi sekolahnya yang menyukai dan mengaguminya meskipun ia termasuk laki-l...