Secret Admirer

464 67 2
                                    

Mila tersenyum melihat sebuah kotak yang ada ditangannya. Ia memasukkan kembali kotak itu kedalam tas sekolahnya karena takut ada yang melihatnya.

"Mila!!!"

Eleina berteriak memanggil Mila dari depan pintu. Ia cengengesan sendiri karena melihat tatapan kesal dari temannya itu sambil menunjukkan kepalan tangannya.

"Jadi lo buat cookies untuk Xander?" Tanya Eleina.

"Jadi, pulang sekolah nanti mau gue kasih." Jawab Mila.

"Lo berdua kenapa gak jadian aja sih?! Gregetan gue liat lo berdua kayak gini!"

"Xander gak mau nembak gue, Ei."

"Kalo gitu, lo aja yang tembak!"

"Enggak! Ya kali gue duluan yang nembak!"

"Daripada zone, zone terus!"

Mila langsung cemberut mendengar perkataan Eleina. Ia memainkan jari-jarinya untuk menghilangkan rasa sedih mengingat hubungannya dengan Xander.

"Gue harus gimana, Ei?" Tanya Mila.

"Ya gimana. Lo nya juga gak mau gerak duluan!" Jawab Eleina.

"Gue takut ditolak, trus canggung deh hubungan kita."

"Gue jamin gak bakal ditolak!"

"Tau akh!"

Setelah mengatakan itu, Mila berjalan keluar dari dalam kelas. Ia berjalan melewati koridor dekat lapangan untuk mencari Xander tanpa perduli dengan kelas XII IPS 1 yang sedang bermain dilapangan mengikuti jam pelajaran olahraga.

Elvano yang sedang serius mendribble bola basket langsung menghentikan tangannya yang memantulkan bola. Matanya menatap lekat Mila yang sedang cemberut dan terpana melihat wajahnya yang masih terlihat cantik meskipun sedang cemberut. Apalagi, wajah gadis itu terlihat sangat imut dimatanya.

"Duh! Dasar budak cinta!" Sindir Vincent.

"Sadar, El! Kembali injak bumi!" Sambung Jemi.

Seolah tuli, Elvano tidak menghiraukan sindiran kedua temannya. Ia malah tersenyum sendiri ditengah lapangan dan membuat gadis-gadis dikelasnya terpekik.

"Bola!" Teriak Jemi.

"Lanjut, woy!" Sambung Vincent.

Merasa terganggu, Elvano melemparkan bola basket yang ada ditangannya hingga masuk kedalam ring. Ia melemparkan bola itu tanpa membalikkan tubuhnya.

Mila yang tidak sengaja melihat kearah lapangan seketika menghentikan langkahnya. Ia terkejut ketika melihat bola yang ada ditangan Elvano berjalan masuk kedalam ring dengan mulus tanpa menghadap tiang ring itu.

"Kok bisa?" Gumam Mila tak percaya.

Sementara Elvano, ia tersenyum tipis ketika melihat Mila yang memperhatikannya. Namun, senyumnya langsung luntur ketika melihat Xander datang menghampiri gadis itu dan merangkul bahunya.

"Panas!" Teriak Vincent.

"Buaya keamanan merusak suasana!" Sambung Jemi.

Merasa tidak suka, Elvano berjalan mendekati Mila dan Xander. Ia dengan sengaja menabrak tubuh Mila dan membuat gadis itu terdorong. Tentu saja, perbuatannya itu membuat Xander geram.

"Gak usah kasar sama cewek!" Berang Xander.

"Xan, udah." Ucap Mila.

"Gak bisa, Mil! Dia udah kelewatan!"

"Gue gapapa, Xan. Yuk, kita pergi aja."

Setelah mengatakan itu, Mila menarik tangan Xander. Ia berjalan dengan terburu-buru karena tidak mau Xander dan Elvano berantem dan beradu mulut seperti yang sudah-sudah. Sementara Elvano, ia menatap tajam punggung Mila yang membawa pergi Xander.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang