Makasih

215 52 2
                                    

Vincent dan Jemi menganga lebar ketika melihat bingkai foto yang ada diatas meja nakas Elvano. Mereka berdua langsung bergidik ngeri ketika melihat isi yang ada didalam bingkai itu.

"Bentar lagi masuk rumah sakit jiwa nih anak." Ucap Jemi.

"Ho'oh, mana isi bingkainya lain daripada yang lain." Sambung Vincent.

Bagaimana tidak, isi yang ada didalam bingkai itu adalah plaster luka dan surat pemberian dari Mila. Bahkan, dibingkai itu terdapat hiasan berbentuk hati disekelilingnya.

"Njir! Merinding gue liat El kayak gini." Gidik Vincent.

"Mana dia senyum-senyum sendiri kayak orang idiot!" Sambung Jemi.

Tidak memperdulikan perkataan kedua temannya, Elvano terus saja memperhatikan bingkai foto yang ia pajang. Dirinya berbaring miring diatas kasurnya sambil memangku kepalanya dengan sebelah tangan.

"Lucu banget." Ucap Elvano.

"Astaghfirullah!" Ucap Jemi beristighfar.

"Ampunilah dosa-dosanya Elvano yang mendadak jadi bucin begini!" Sambung Vincent.

Ting!

Ponsel Elvano berbunyi. Dengan gerakan cepat, ia mengambil benda pipih itu dan membuka pesan yang dikirim oleh Mila.

Mila❤️:
Bosen banget!!!

Elvano terkekeh membaca pesan Mila. Ia membalas pesan itu dengan sebelah tangannya.

Me:
Mau apa?

Mila❤️:
Hah? Maksudnya?

Me:
Lo mau apa biar gak bosen lagi?

Mila❤️:
SEBLAK!!! SEBLAK YANG ADA DI DEKAT RUMAHNYA XANDER!!!

Membaca nama Xander, Elvano berdecak. Ia membaringkan tubuhnya dengan benar karena tangannya mulai terasa sakit akibat lukanya terlalu lama menahan kepalanya.

Me:
Udah gue pesan. Tunggu aja.

Mila❤️:
Lo marah?

Me:
G.

Mila❤️:
Trus, kenapa ngomongnya jadi dingin gitu?

Me:
Gue cemburu.

Mila❤️:
🤣

Me:
️☹️

Mila❤️:
Gue mau liat wajah lo. Gue VC ya.

Mata Elvano langsung terbelalak membaca itu. Ia buru-buru membalas pesan Mila karena panik akan di VC.

Me:
Gue gak pede. Chat-an aja ya.

Mila❤️:
😔

Me:
Maaf. Tapi gue belum berani nunjukin wajah gue ke lo.

Setelah mengatakan itu, Elvano menghela nafasnya. Ia menatap langit-langit kamarnya karena Mila tak lagi membalas pesannya.

"Galau kan lo! Makanya jangan sok-sokan misterius!" Sindir Vincent.

"Jujur aja kali, El. Apa salahnya sih?" Sambung Jemi.

"Kalo gue jujur, pasti dia bakal ngejauhin gue." Jawab Elvano.

Mendengar itu, Vincent mendekati Elvano. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur sambil memainkan ponselnya.

"Dicoba dulu. Kita kan gak tau apa hasilnya kalo belum dicoba." Ucap Vincent.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang